SuaraKaltim.id - Resah selalu menjadi langganan banjir saat air sungai meluap. Masyarakat di RT 33, Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara, bangun tanggul darurat menggunakan karung berisikan pasir.
Ketua RT 33 Sugito mengatakan, pembuatan tanggul darurat itu bertujuan membendung luapan sungai agar banjir tidak terlalu parah. Panjang tanggul darurat yang disusun sepanjang hampir 80 meter itu hasil urunan masyarakat di RT 33.
"Kami swadaya itu bangun tanggul darurat. Karena, disitu belum di turap permanen," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (26/1/2022).
Untuk membendung, setidaknya masyarakat menumpukkan sekira 582 karung. Dengan ketinggian yang bervariasi ada yang 4 atau 5 karung.
Baca Juga:Semalam, Banjir Bontang Meluas, 4 Kelurahan Alami Dampak Sampai Dini Hari
Pengerjaan, dilakukan sejak dua minggu lalu. Sebelumnya pun juga telah di tanggul secara mandiri, namun karena umur tanggul yang sudah dua tahun jadi larut dan dipasang kembali.
"Sudah pernah itu dua tahun lalu. Ini kali kedua kita melakukan tumpukan karung agar debit air bisa berkurang," ucapnya.
Dulunya dikatakan Sugito, sebelum di tanggul ketinggian air bisa mencapai 80 centimeter. Namun, jika tidak di turap secara permanen maka tanggul darurat itu juga akan kembali larut.
"Dulu sebelum ada tumpukan karung itu, banjirnya tinggi sampai masuk rumah warga. Makanya kita berharap respons Pemkot Bontang agar bisa melanjutkan sisa pembangunan turap sebelah kanan ini untuk membendung air saat terjadi luapan sungai," tuturnya.
Sementara Lurah Api-api telah Hadha Sulistiyono berharap, nantinya di RT 33 bisa dibuatkan pintu air untuk mengatur laju ketinggian luapan sungai. Apalagi, masyarakat melakukan pembangunan tanggul darurat secara swadaya.
"Semoga bisa cepat di bangun lah. Masyarakat sudah sampai swadaya meminimalisir ketinggian banjir dengan membangun tanggul darurat," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, Usman mengatakan, pada 2022 ini realisasi penurapan akan dilakukan prioritas di Kelurahan Gunung Elai Jalan Imam Bonjol hingga Perumahan Bontang Permai Kelurahan Api-api. Anggaran yang digelontorkan ialah Rp 7,5 miliar. Nantinya penurapan itu dengan panjang sekira 350 meter.
"Bertahap lah kita lakukan langkah pencegahan banjir. Semoga, di anggaran berikutnya bisa masuk dan prioritas di RT 33 Kelurahan Api-api," tandasnya.
Permasalahan banjir di Kota Bontang memang cukup kompleks. Hingga kini tidak ada upaya yang pasti dari Pemkot Bontang sendiri.
Terbaru, rombongan wali kota diketahui sedang melakukan perjalanan dinas ke Jawa Timur. Tepatnya ke Banyuwanig dan Surabaya.