Harga Kacang Kedelai Meroket, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor Jamin Stok Aman Sampai 3 Bulan

"Harga kedelai sempat mengalami kenaikan di beberapa daerah di Indonesia akibat pasokan impor, terutama dari..."

Denada S Putri
Jum'at, 04 Maret 2022 | 16:47 WIB
Harga Kacang Kedelai Meroket, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor Jamin Stok Aman Sampai 3 Bulan
Kepala Disperindagkop-UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Persoalan naiknya harga kacang kedelai menimbulkan berbagai macam polemik. Tak terkecuali di Bumi Mulawarman. Bahkan dikabarkan, bahwa akibat dari naiknya harga kacang kedelai, harga tahu dan tempe bakal terus meroket hingga Mei 2022 nanti.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim HM Yadi Robyan Noor memastikan, stok kedelai khususnya untuk pembuatan tahu dan tempe aman hingga tiga bulan ke depan.

"Stok kedelai Kaltim masih aman hingga tiga bulan ke depan," katanya, melansir dari ANTARA, Jumat (4/3/2022).

Ia mengatakan, stok kedelai saat ini sebanyak 47 ton dengan kebutuhan per bulannya sekitar 15 ton untuk  berbagai daerah. Terutama Balikpapan, Bontang dan Berau, yang memiliki permintaan kedelai lebih tinggi.

Baca Juga:7 Makanan Khas Sunda Paling Enak Lengkap dengan Cita Rasa yang Unik! Sudah Pernah Coba?

Sementara pasokan kedelai nasional, 95 persen berasal dari impor dan sisanya lokal. Di Kaltim sendiri, sekitar 85 persen yang impor dan sisanya adalah kacang kedelai lokal.

"Harga kedelai sempat mengalami kenaikan di beberapa daerah di Indonesia akibat pasokan impor, terutama dari Brasil dan Argentina terganggu dan turun hingga 50 persen," terangnya.

Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir China sebagai salah satu konsumen kedelai juga meningkatkan permintaan. Hal itu untuk mendorong peternakan babi di wilayah tersebut.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat Bumi Mulawarman untuk mengkonsumsi tahu dan tempe secara normal. Yang tentunya sesuai dengan kebutuhan, agar stok tetap stabil.

"Stok kedelai insyaallah stabil dibarengi masyarakat yang mengkonsumsi tempe tetap  normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan," imbaunya.

Baca Juga:Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Tempe di Balikpapan Kurangi Ukuran dan Panjang

Menurutnya, berdasarakan pantauan di pasar-pasar tradisional di Samarinda, tahu dan tempe masih dijual dengan harga yang wajar. Yakni Rp 5 ribu untuk ukuran kecil dan Rp 15 ribu untuk tempe ukuran besar.

Selain stok kedelai, juga stok daging sapi baik daging impor maupun lokal masih cukup. Ia menyatakan hal itu untuk 2,9 bulan, dengan ketersediaan 4.400 ton dan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 1.555 ton.

"Soal harga dan stok barang  diupayakan stabil, agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini