SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, harusnya stok minyak goreng di wilayah itu mencukupi hingga tiga bulan kedepan.
Namun karena masyarakat panik, setelah disejumlah daerah terjadi kelangkaan.
“Itu stok minyak kita mencukupi sampai 3 bulan kedepan, Nah panik ini terjadinya di awal awal Maret, nah ini mulai sudah ini nguber sana kemarin,” ujarnya, melansir inibalikpapan.com, jaringan suara.com pada Senin (07/0-3/2022).
Menurutnya, karena panik, kemudian warga mulai memborong minyak goreng. Sehingga harga mulaimelambung, karena stok terbatas. Bahkan harga sempat tebus Rp 20 ribu per liter.
“Jadi permintaan ini memang naik meningkat. Karena masyarakat panik memborong. Dari produsen itu mengirimnya tidak sesuai permintaan para distributor,” ujarnya.
Menurutnya, kemungkinan distribuitor menimbun agar sulit. Karena Kementerian Perdangan (Kemendag) sudah menetapkan harga ecerah tertinggi (HET) minyak goreng.
“Sekarang logikanya gini lho, harga sudah 14 ribu per 1 Februari itu permendagnya, mau nimbun apa. Mau nunggu apa dia, mau nunggu harga Rp 20 ribu kapan harga 20 ribu?,” ucapnya.