Miris! Siswi SD di Samarinda Diusir karena Ujian Tak Punya HP dan Seragam

"Artinya kita mengoreksi diri, dan tidak ada salahnya kita minta maaf," tuturnya.

Denada S Putri
Sabtu, 04 Juni 2022 | 07:30 WIB
Miris! Siswi SD di Samarinda Diusir karena Ujian Tak Punya HP dan Seragam
Tim TRC-PPA Kaltim saat mediasi terkait peristiwa pengusiran salah seorang siswi. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Sungguh malang nasib MF bocah usia 10 tahun. Dirinya yang tak memiliki handphone (HP) dan seragam sekolah harus diusir di tengah ujian yang berlangsung di SDN 002 Samarinda Seberang, Kaltim, pada Selasa (28/5/2022) lalu.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim), Rina Zainun bahkan turun langsung, memastikan kondisi MF yang saat ini disebut-sebut tengah mengalami trauma akibat pengusiran tersebut.

"Anak ini di suruh pulang oleh gurunya dengan nada tidak enak, karena anak ini tidak ikut pembelajaran selama setahun," jelasnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (4/6/2022).

Dia mengatakan, sejak MF berumur 3 tahun, ia ditinggal wafat oleh ibu tercinta. Sedangkan, sang ayah, masih menjalani hukuman di penjara.

Baca Juga:Terduga Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Cempaka Putih Diduga Berjumlah 10 Orang, Polisi: Pelaku Pakai Baju Seragam

Untuk keluarga yang merawat MF juga tergolong kurang mampu, hingga tidak bisa membelikan MF handphone dan seragam.

"Anak (MF) ini juga mendapat tindak bully dari teman kelas, dia dilempar kertas dan buku saat diusir dari kelas oleh gurunya," ucapnya.

Kamis, 2 Juni 2022. Tim TRC-PPA Kaltim bersama wali MF, bersamaan mendatangi sekolah, untuk melakukan mediasi. Saat itu pula, oknum guru yang belakangan menjadi sorotan, meminta maaf atas tindakan yang ia lakukan terhadap MF.

"Sudah ada titik temu dan guru yang bersangkutan sudah mengakuinya," ujarnya. 

Sayangya, usai mediasi tersebut, keributan kembali terjadi, lantaran oknum guru lainnya tersulut emosinya, mempertanyakan keterlibatan para relawan dan wartawan, yang ingin mengetahui duduk persoalan pengusiran yang dialami MF.

Baca Juga:Bikin Heboh, Pelajar SMA Batal Ujian karena Masturbasi di Depan Kelas, Begini Fakta Sebenarnya

"Usai mediasi sempat ada keributan, seorang guru mempermasalahkan adanya kami sebagai anggota relawan dan sejumlah wartawan," lanjutnya.

Terkait peristiwa yang tengah dihadapi oleh siswi kelas 4 SD itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan pihaknya telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.

"Artinya kita mengoreksi diri, dan tidak ada salahnya kita minta maaf," tuturnya.

Ke depan, Disdik Samarinda berjanji akan memfasilitasi MF untuk dapat mengikuti proses mengajar seperti biasanya.

"Dengan kondisi ini sudah seharusnya kita urus, dan tidak menghambat proses belajarnya, dan kami siap memfasilitasi seperti semula," ungkapnya menegaskan.

Ia berharap, peristiwa tersebut tidak kembali terjadi di sekolah-sekolah lain di Samarinda. 

"Jangan emosional menghadapi murid-murid," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini