"Sempat berhenti dia. Tetapi saat bercerai dengan suami sirihnya kembali lagi jadi pekerja di THM," kata Ali Asrofin mantan Bhabinkamtibnas Kelurahan Berbas Pantai.
Saat kembali bekerja, anak pertamanya dititipkan ke orang untuk dirawat dan dibesarkan. Kala itu anaknya baru berumur sekira 3 tahun. Karena terpaksa, dia menitipkan anaknya dengan alasan keterbatasan ekonomi.
Tak lama kerja, Intan kembali menikah. Dari perkawinan keduanya dia dianugerahi anak. Kisahnya tak lagi berjalan mulus, lagi-lagi dia harus berpisah dengan sang suami.
Himpitan ekonomi memaksa Intan kembali menitipkan anaknya ke orang lain. Usianya masih setahun saat dia titipkan.
Baca Juga:Perkelahian Sepasang ODGJ, Pos Jaga Dishub Kota Banjarbaru Terbakar, Botol Lem Banyak Ditemukan
"Nah setelah dititipkan ternyata anaknya dibawa keluar kota. Dari situ lah si Intan sering melamun karena rindu dengan anaknya," sambungnya.
Kejiwaannya pun ikut terganggu sejak itu. Diperkirakan peristiwa itu terjadi 10 tahun yang lalu. Intan hidup luntang-lantung yang justru membuat depresinya semakin parah.
"Saat saya tanya waktu itu, kenapa kamu Intan kok melamun. Dia menjawab 'anak ku loh pak sudah tidak ada'," jelasnya menirukan percakapannya dulu.
Ali pun terus memantau keberadaan Intan yang hidup tidak jelas. Bahkan, sempat membawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan, akibat gangguan mentalnya.
Saat tidak kumat saja, Intan masih bisa diajak komunikasi dan mengerti lawan bicaranya. Tempramental ternyata berdampak buruk bagi kehidupan sosial sekitarnya.
Baca Juga:Ngeri Kali! Seorang Wanita di Madina Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara Dibacok Diduga ODGJ
Dari Ali lagi, Intan disebut mengetahui jika ditanya anaknya yang pertama namanya siapa, tinggal di mana, dan bagaimana perkembangannya. Ali menyebut Intan masih nyambung.