Pekerja Bangunan yang Tertindih Kerangka Beton Jembatan di Banjarmasin Seorang Kepala Proyek, Pengerjaan Dihentikan

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak penyedia jasa, yakni PPTK dan PPK, pihaknya menyebut dalam proses pembangunan jembatan semuanya sudah sesuai dengan prosedur.

Denada S Putri
Senin, 24 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Pekerja Bangunan yang Tertindih Kerangka Beton Jembatan di Banjarmasin Seorang Kepala Proyek, Pengerjaan Dihentikan
Kondisi Jembatan Sulawesi II di Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalsel. [KanalKalimantan.com]

SuaraKaltim.id - Kasus tewasnya seorang pekerja pada proyek pembangunan Jembatan Sulawesi II Banjarmasin akibat terkena reruntuhan material proyek menjadi sorotan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin melakukan investigasi.

Untuk diketahui, kejadian nahas dialami kepala proyek, Kasim (50) yang tertindih girder jembatan. Girder itu terbuat dari beton.

Musibah tersebut terjadi pada Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 14.30 Wita, dan berakhir dengan hilangnya nyawa Kasim di RSUD Ulin Banjarmasin.

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Ir Suri Sudarmadiyah mengatakan, tidak benar jika Jembatan Sulawesi II mengalami gagal kontruksi atau runtuh.

Baca Juga:Tes Kepribadian: Cari Tahu Apa Ciri yang Paling Menonjol dalam Diri Anda, Saat Melihat Satu di antara Objek Berikut

“Tidak benar jika dikatakan Jembatan Sulawesi II runtuh, karena bahwasanya saat ini jembatan itu masih dalam proses pengerjaan untuk pemasangan bagian girder nomor dua,” ujarnya, melansir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Senin (24/10/2022).

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak penyedia jasa, yakni PPTK dan PPK, pihaknya menyebut dalam proses pembangunan jembatan semuanya sudah sesuai dengan prosedur. Serta, dokumen yang ada di kontrak.

“Pihak penyedia seperti PPTK dan PPK mengatakan pembangunan jembatan masih sesuai dengan prosedur semua telah dilakukan dan sesuai dengan dokumen kontrak,” sebutnya.

Untuk sementara dinas terkait mengungkapkan kronologis kejadian nahas yang dialami mandor itu terjadi pada saat pemasangan girder nomor dua jembatan, girder tiba-tiba jatuh dan menimpa korban yang berada di bawahnya.

“Pada saat proses pemasangan girder itu mungkin terpeleset hingga menimpa satu pekerja yang ada di bawah, namun detailnya kami belum mengetahui pasti karena memang kami harus kordinasi dengan penyedia dengan PPTK dan PPK,” imbuhnya.

Baca Juga:Lanal Banjarmasin Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi di Kalteng, Termasuk Burung Cucak Emas

Hingga saat ini, kondisi jembatan dilaporkan sudah dipasangi garis polisi dan pekerjaan pembangunan itu pun telah dihentikan untuk sementara.

Pihaknya juga telah berkordinasi dengan polisi terkait penanganan kecelakaan kerja dan juga untuk menyimpulkan kronologis kejadian oleh penyedia jasa.

“Pada saat ini sudah di setop dan kita sudah kordinasikan juga dengan pihak kepolisian, itu konfirmasi awal namun detailnya masih kami sedang dalami dan segera memintakan teman-teman penyedia untuk memberikan laporan resmi kepada pihak kepolisian terkait kejadian,” jelasnya.

Sementara itu, dikatakan Suri bahwa proyek pengerjaan jembatan harus selesai pada bulan Desember 2022 mendatang.

“Memang harapannya jika prosesnya juga berjalan lancar karena mengingat kita mempunyai targer bulan Desember jembatan itu harus selesai dibangun, tentunya kami akan melakukan kordinasi yang lebih intens dengan melewati tahapan-tahapan yang sesuai dengan prosedur atas kejadian ini,” lugasnya.

Lebih jauh atas hasil dari investigasi tersebut pihaknya masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya pun menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga terhadap kejadian nahas yang telah menimpa korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak