Mengapa Lembuswana Jadi Simbol Kerajaan Kutai? Ini Penjelasannya

Melansir dari berbagai sumber, hewan mitologi kuno ini diyakini masyarakat sekitar hidup sebagai penguasa Sungai Mahakam.

Denada S Putri
Senin, 20 November 2023 | 19:00 WIB
Mengapa Lembuswana Jadi Simbol Kerajaan Kutai? Ini Penjelasannya
Patung hewan mitologi Lembuswana. [Ist]

SuaraKaltim.id - Lembuswana adalah hewan mitologi kuno yang berasal dari Kota Raja, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar). Di kota ini, sosok lembuswana sudah hidup sejak zaman Kerajaan tertua di Indonesia, Kutai berdiri.

Melansir dari berbagai sumber, hewan mitologi kuno ini diyakini masyarakat sekitar hidup sebagai penguasa Sungai Mahakam yang tinggal di dasar sungai. Lantas mengapa hewan mitologi Lembuswana ini menjadi simbol kerajaan Kutai?

Sosok Lembuswana ini dipercaya berkaitan dengan legenda kemunculannya di Sungai Mahakam ratusan tahun silam. Alhasil, legenda itu menjadikannya sebagai simbol Kerajaan Kukar yang kerap juga dihubungkan dengan kisah lahirnya Putri Karang Melenu.

Putri Karang Melenu merupakan gadis yang kehadirannya muncul bersama Lembuswana dari dasar Sungai Mahakam. Kemudian, sang putri diceritakan menikah dengan Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti atau pendiri sekaligus Maharaja dari Kerajaan Kukar.

Baca Juga:Mengenal Goa Batu Gelap yang Memiliki Cerita Legenda Rakyat Kutai

Kemudian dari rahim sang Putri Karang Melenu itu lahirlah penerus dinasti raja-raja Kujara. Leluhur warga Kutai hingga masyarakat sekitar hingga saat ini masih memercayai hewan mitologi Lembuswana ini merupakan tunggangan atau kendaraan dari Raja Mulawarman, raja terbesar Kutai yang bertakhta sekitar 1.500 tahun silam.

Sang Lembuswana ini dipercaya bisa terbang dengan kecepatan yang super kilat dan memiliki kekuatan bisa hidup di darat, air, dan udara. Ada sebuah falsafah yang ada dalam kisah Lembuswana ini yakni "paksi liman gangga yaksa"

Artinya adalah seyogyanya seseorang memiliki sifat-sifat mulia pengayom rakyat yang menjadi representasi beberapa rupa dewa Hindu.

Kontributor: Maliana

Baca Juga:Resep dan Cara Membuat Gangan Labu Besantan Khas Kutai, Cocok Dimakan di Siang Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak