SuaraKaltim.id - Memasuki awal tahun 2024, harga komoditas tomat terpantau naik di Pasar Segiri Kota Samarinda. Kenaikan tersebut tembus dari harga Rp 12 ribu, menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang Pasar Segiri, Muhammad Ansar mengatakan jika kenaikan tersebut sudah terjadi sejak sebelum tahun baru 2024.
"Biasanya naik cuman Rp 25 ribu, tahun ini cukup tinggi sampai ke Rp 30 ribu," kata Ansar, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (04/01/2024).
Ansar menjelaskan, kenaikan tomat ini merupakan yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Ia menilai, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kenaikan tomat tersebut di awal tahun.
Baca Juga:Soal Penyegelan Pemkot Samarinda, Pihak Perumahan Premiere Hills Buka Suara
"Memang setiap awal tahun selalu naik, kemungkinan juga karena faktor cuaca, sekarang Samarinda kan lagi sering-seringnya hujan," imbuhnya.
Karena curah hujan yang cukup tinggi, hal itu berdampak pada kesehatan tomat itu sendiri. Tomat lebih cepat membusuk, hingga mengurangi stok-stok yang ada.
Meski kenaikan tomat terlampau tinggi, Ansar mengaku jika pembeli masih stabil. Sebab, tomat menjadi salah satu kebutuhan bagi warga Samarinda.
"Alhamdulillah pembeli masih stabil, meski mahal tetap dibeli saja," ujarnya.
Kendati begitu, Ansar menyampaikan jika komoditas harga tomat dipastikan akan normal kembali, meski membutuhkan beberapa hari kedepan.
Baca Juga:Pemkot Samarinda Tegas, Perumahan Premiere Hills Tak Berizin, Langsung Disegel Permanen
"Kalau turun pasti turun nanti harganya," imbuhnya.
Sebagai informasi, tidak hanya harga tomat saja yang mengalami kenaikan, harga bawang prei pun mengalami kebaikan di awal tahun 2024 ini.
"Karena stok lagi kosong, jadi bawang prei naik juga. Biasanya Rp 30 ribu , sekarang bisa mencapai Rp 50 - 60 ribu per kilogramnya," tutup Ansar.