SuaraKaltim.id - Masyarakat Berau di Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki berbagai macam cerita rakyat yang sudah terdengar dari mulut ke mulut sejak zaman dahulu.
Dari cerita rakyat soal asal usul suatu tempat hingga legenda soal sungai-sungai serta cerita turun temurun mengenai adat setempat.
Lantas apa saja berbagai cerita rakyat asal Kabupaten Berau yang menarik untuk dicermati ini? Berikut penjelasannya:
1. Asal Usul Perahu Batu di Long Nung
Baca Juga:Pemilu 2024, RSUD Berau Siap Tampung Caleg Gangguan Kejiwaan
Cerita ini mengisahkan asal-usul perahu batu yang dibuat oleh seorang kakek tua berasal dari suku Punan Segah yang tinggal di dalam batang pohon durian.
Pohon durian itu sangat besar sehingga kakek memanfaatkan lubang besar dalam batang pohon itu untuk tempat tinggalnya.
Meskipun dengan segala kekurangan, sang kakek tetap sabar menjalani kehidupannya. Kakek tua itu memiliki keterampilan membuat senjata tajam dari batu, seperti kapak, parang, dan pisau. Senjata tajam yang dibuat kakek yang terkenal adalah kapak batu bernama usai.
2. Buaya Giram Tip
Cerita ini berasal dari hulu Sungai Segah dan sudah dikenal oleh sekelompok suku Dayak, terutama Dayak Punan yang tinggal pertama kali di Long Lamas, yakni sepanjang
bantaran Sungai Segah wilayah Berau, Kalimantan Timur.
Baca Juga:Kasus DBD di Kaltim Tembus 1.551 Orang, Berau Tertinggi
Giram Tip adalah sebuah lokasi di bantaran sungai yang airnya sangat dalam, luas, panjang, dan arusnya tenang. Pemandangan alarnnya indah dan menawan. Alam sekitarnya
dihiasi dengan dinding batu yang tinggi.
3. Bang Bal dan Kepala Tua
Cerita rakyat soal bangbal dan kepala tua berasal dari cerita Tumbit Dayak adalah sebuah kampung berbentuk kerajaan kecil suku Dayak Ga'ai atau dikenal juga dengan Dayak Sagai.
Tumbit Dayak penduduknya tidak begitu banyak. Mereka tinggal di bantaran Sungai Kelay sekitar tujuh puluh dua kilometer dari lbukota Kerajaan Sambaliung.
Raja pertama Tumbit Dayak bernama Bang Bal. Bang Bal lahir dan dibesarkan di Tumbit Dayak.
Sejak kecil Bang Bal sangat disenangi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia lahir bertepatan bulan purnama.
Pada saat remaja Bang Bal mulai belajar seni bela diri Dayak. Ia bisa menggunakan mandau, tombak, dan sangat terampil dan pemberani menggunakan sumpit.
- 1
- 2