Dinamika Kehidupan Penduduk dan Tantangan Ketahanan Pangan di PPU

Sri juga menekankan perlunya penelitian mendalam terhadap lahan-lahan potensial sebagai sumber pangan desa.

Denada S Putri
Rabu, 06 Maret 2024 | 15:30 WIB
Dinamika Kehidupan Penduduk dan Tantangan Ketahanan Pangan di PPU
Kepala Seksi Kerawanan Pangan DKP PPU Sri Harijanto. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kepala Seksi Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) Sri Harijanto, menyoroti dinamika kehidupan penduduk dalam mengikuti perkembangan zaman. 

Menurutnya, kehidupan penduduk saat ini sangat dinamis, tetapi luas wilayah memiliki dampak signifikan terhadap kepadatan dan kekuatan desa di masa depan.

Sri juga menekankan perlunya penelitian mendalam terhadap lahan-lahan potensial sebagai sumber pangan desa. Optimalisasi lahan tersebut menjadi fokus utama untuk mendukung ketahanan pangan.

"Makanya perlu dipertimbangkan lebih lanjut, lahan-lahan potensial yang dapat menjadi sumber pangan desa. Hal ini menjadi penting untuk mendukung ketahanan pangan," ungkapnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (06/03/2024).

Baca Juga:GPM Digelar di Bontang, Beras Dijual Rp 57.500 per Karung

Sri juga menyoroti pentingnya prasarana pangan dalam mencapai ketahanan pangan di tingkat desa. Kemampuan desa dalam memanfaatkan sumber daya prasarana pangan di sekitarnya menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.

"Ini berkaitan dengan infrastruktur pangan, dimana kemampuan desa untuk memanfaatkan sumber daya infrastruktur pangan di sekitarnya sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan," katanya.

Dalam konteks pangan, Babulu telah menjadi sentral pangan utama di PPU, terutama sebagai sumber beras. Meskipun Babulu telah berhasil sebagai sentral pangan utama, Sri mencatat bahwa masih ada banyak lahan yang belum dioptimalkan dengan baik, terutama yang terkendala oleh ketersediaan air yang terbatas.

"Meskipun Babulu telah menjadi sentral pangan utama, masih ada lahan yang belum dioptimalkan dengan baik karena keterbatasan air," tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Sri mencari solusi agar lahan yang terkendala oleh ketersediaan air yang terbatas dapat dikembangkan kembali. Hal ini penting untuk mencegah petani mengalihfungsikan lahannya, yang dapat berdampak negatif pada ketahanan pangan desa.

Baca Juga:DPRD PPU Dorong Pemkab Agresif Kembangkan Pariwisata Jelang IKN

"Kami sedang mencari cara agar lahan yang terkendala oleh ketersediaan air dapat dikembangkan kembali agar petani tidak mengalihfungsikan lahan mereka, yang dapat berdampak negatif pada ketahanan pangan desa," tutup Sri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini