Balikpapan Gelar GPM 3 Kali Sepekan Jelang Ramadhan

Ia mengusulkan, salah satu antisipasi lonjakan harga yang bisa dilakukan Pemkot Balikpapan dengan Bulog, yakni melalui operasi pasar.

Denada S Putri
Senin, 04 Maret 2024 | 17:45 WIB
Balikpapan Gelar GPM 3 Kali Sepekan Jelang Ramadhan
Pasar Klandasan di Balikpapan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Gerakan Pangan Murah (GPM) saat ini lagi disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3).

Termasuk, melibatkan Badan Usaha Logistik (Bulog) dan petani untuk meramaikan gerakan pangan murah yang di gelar dalam waktu dekat.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, sebelum memasuki bulan suci ramadan akan diadakan gerakan pangan murah. Hal ini dilakukan dalam rangka antisipasi lonjakan harga.

“Pangan murah kami lakukan agar jangan sampai lonjakan itu diambas batas kewajaran,” kata Rahmad Mas’ud, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (04/03/2024).

Baca Juga:Petak Pasar Klandasan Blok A dan B Siap Digunakan Pedagang, Biaya Sewa Rp 120-180 Ribu per Bulan

Ia menuturkan, operasi pangan murah akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia berharap, kepada para distributor dan pelaku usaha tidak menimbun barang. Sehingga menyebabkan kelangkaan kebutuhan bahan pokok. 

“Kami akan melibatkan berbagai pihak dari Bulog. Termasuk distrbutor dari luar daerah. Kami juga akan mengecek gudang-gudang agar tidak ada penimbunan,” ucapnya.

Kepala DP3 Balikpapan Sri Wahjuningsih mengatakan, bulog ini nantinya berkontribusi dengan menjual beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Biasanya  beras medium dengan kualitas premium.

Masyarakat biasanya rela menunggu stok beras dari Bulog setiap gerakan pangan murah. Hal itu disebabkan karena kualitas beras dari Bulog itu merupakan beras premium dan harganya terjangkau.

Dalam sisi produksi untuk stabilisasi pangan, petani dan nelayan di Balikpapan tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. 

Baca Juga:Kasus Bullying di SMPN 13 Teritip Balikpapan Timur Dilimpahkan ke Polresta

“Ini karena Balikpapan bukan penghasil melainkan kota jasa,” jelas wanita yang akrab disapa Yuyun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini