SuaraKaltim.id - Masjid Madinatul Iman Balikpapan atau juga dikenal sebagai Masjid Islamic Center Balikpapan menjadi salah satu masjid paling ikonik di kota yang dijuluki Kota Minyak ini.
Masjid Madinatul Iman ini diresmikan oleh Wali Kota Balikpapan kala itu, Rizal Effendi pada 10 Februari 2017, tepatnya pada Hari Jadi Kota Balikpapan ke-120.
Saat ini masjid Madinatul Iman menjadi salah satu lokasi wisata atau pilihan wisata religi wajib yang biasanya dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar daerah.
Bahkan, keunikan dari Masjid Madinatul Iman ini menjadikan ikon baru bagi Kota Balikpapan sebagai kota beriman.
Baca Juga:Rahmad Berbuka Puasa, Berikut Doa dan Jadwal Maghrib di 3 Kota Besar Kaltim
Awalnya, masjid yang mulai dibangun pada tahun 2014 lalu ini disiapkan untuk bisa menampung 10.000-an jamaah dari berbagai kota di Indonesia.
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 15 Ha, dengan luas bangunan mencapai 8,75 Ha dengan ketinggian hampir 30 meter.
Masjid yang terletak di Jl. Belibis, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan ini memang memiliki desain yang serupa dengan Masjid Nabawi di Madinah.
Hal itu dapat terlihat dari mihrab Masjid Madinatul Iman yang mirip dengan mimbar Rasulullah.
Pembangunan dari masjid ini juga memiliki harapan agar para jamaah memiliki kesan beribadah serasa di Madinah.
Baca Juga:Ramadan Ke-3, Ini Jadwal Imsak untuk 3 Kota Besar di Kaltim
Kemiripan dari masjid ini dengan masjid di Madinah juga dapat terlihat dengan jelas dari kubah masjid dan payung-payung teduh yang ada di Masjid Nabawi.
Adapun, keberadaan kubah dan payung teduh di masjid ini memiliki maksud sebagai simbol syiar Islam di Balikpapan.
Menurut keterangan, payung teduh yang ada di masjid ini berjumlah enam buah, yang artinya simbol rukun iman yang berjumlah enam.
Untuk menara masjid ini memiliki tinggi sekira 30 meter dengan kotak yang lebarnya 8 meter.
Pengunjung juga bisa menikmati sensasi berada di puncak menara dengan menggunakan lift.
Sementara, masjid yang terlihat sangat megah ini dalam pembangunannya menyedot anggaran mencapai Rp 329 miliar.
Alhasil masjid ini biasanya dikunjungi oleh banyak warga lokal maupun daerah untuk sekedar mengabadikan foto atau vido di sana.
Kontributor: Maliana