SuaraKaltim.id - Kerajaan Kutai Martapura merupakan saalah satu kerajaan paling tua di Nusantara yang berdiri sekitar tahun 40 Masehi.
Kerajaan Kutai Martapura ini diperkirakan berdiri di tepi Sungai Mahakam, di sebuah wilayah pedalaman Kalimantan yang berjarak sekira 133 kilometer dari Kota Samarinda.
Kemudian, kerajaan ini mulai runtuh pada tahun 1635 akibat dari adanya agresi militer oleh Kerajaan Kutai Kertanegara.
Adapun, durasi keeksistensian dari kerajaan Kutai Martapura adalah sekira 12 abad lamanya.
Baca Juga:Dari Kerajaan Tertua ke Danau Tersembunyi, Mengungkap Pesona Muara Kaman di Kalimantan Timur
Dahulu, pusat dari kerajaan ini berada di daerah Muara Kaman, yakni daerah yang saat ini ada di Kota Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Kerajaan ini memiliki kepercayaan Hindu dengan corak India. Sementara beberapa sumber utama dari sejarah di kerajaan ini terlihat dari adanya beberapa benda peninggalannya.
Di antara benda peninggalan itu adalah tujuh prasasti Yuda yang memiliki aksara Pallawa, dengan bahasa Sansekerta.
Lantas, apa saja peninggalan bangunan keagamaan dari Kerajaan Kutai Martapura ini? Berikut penjelasannya:
1. Batu Yupa (tiang batu pemujaan)
Tiang batu Yuda ini merupakan baru pemujaan berlanggam seni batu neolit-mega1it, dan merupakan produksi setempat karena jenis batu tersebut terdapat di daerah ini.