Ledakan Pabrik Smelter KFI Kukar: Pengamat Unmul Sorot Keselamatan Pekerja dan Dampak Limbah B3

Dari keterangan PT KFI, ledakan disebabkan karena tumpukan di bagian pembuangan limbah.

Denada S Putri
Rabu, 22 Mei 2024 | 14:30 WIB
Ledakan Pabrik Smelter KFI Kukar: Pengamat Unmul Sorot Keselamatan Pekerja dan Dampak Limbah B3
Situasi saat terjadi ledakan pabrik smelter nikel PT KFI di Sanga-sanga, Kukar. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kasus ledakan pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), mendapat sorotan dari pengamat dan dosen Teknik Kimia Universitas Mulawarman, Hairul Huda.

Hairul mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar pabrik, terutama setelah dua ledakan terjadi pada 16 dan 17 Mei 2024.

"Slag nikel akan menghasilkan cairan panas yang kemudian akan mengeras. Jika tidak mengeras, maka dia akan menjadi debu sehingga menghasilkan dust explosive," jelasnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (22/05/2024).

Dari keterangan PT KFI, ledakan disebabkan karena tumpukan di bagian pembuangan limbah. Hairul pun mengomentari dampak buruk yang akan terjadi pada tumpukan limbah slag nikel tersebut.

Baca Juga:Pekerja Asing Asal China Meninggal, Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di PT Kalimantan Ferro Industry,

Hairul menduga ledakan terjadi akibat penanganan limbah slag nikel yang tidak sesuai prosedur. Hal ini menjadi indikasi kelalaian dalam pengelolaan limbah B3.

"Itu berpotensi mencemari lingkungan, karena slag nikel merupakan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Jika terjadi ledakan, indikasinya ada penanganan yang tidak sesuai," bebernya.

Tidak hanya soal penanganan saja, Hairul juga menekankan kepada perusahaan terkait untuk lebih memperhatikan keselamatan para pekerja. Sebagai informasi, ledakan kemarin rupanya mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar.

"Perlengkapan harus memadai, kemudian perusahaan juga harus memberikan pelatihan keselamatan kerja untuk karyawan disana," ujarnya.

"Proses penangan limbah juga diperhatikan, harus sesuai dengan prosedur yang ini. Ini menjadi evaluasi bagi mereka ke depannya," tambahnya.

Baca Juga:Bantu Warga Sanga-sanga, Pemkab Kukar Beri Tandon dan Cool Box untuk Atasi Masalah Air Bersih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak