Golkar Jajaki Koalisi dengan Gerindra, Nidya Listiyono Diusulkan sebagai Bacalon Wakil Wali Kota Samarinda

Sosok Andi Harun, yang merupakan kader unggulan Gerindra, akan maju dalam Pilwali Samarinda 2024.

Denada S Putri
Kamis, 01 Agustus 2024 | 18:15 WIB
Golkar Jajaki Koalisi dengan Gerindra, Nidya Listiyono Diusulkan sebagai Bacalon Wakil Wali Kota Samarinda
Kolase foto Partai Golkar dan Gerindra. [Ist]

SuaraKaltim.id - Partai Golkar tengah menjajaki koalisi dengan Gerindra untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda yang akan digelar pada November mendatang. Dalam upaya ini, Golkar telah mengajukan nama Ketua Golkar Samarinda, Nidya Listiyono, sebagai bakal calon wakil wali kota.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim, Sudarno, menyatakan bahwa partainya terus membangun komunikasi yang baik dengan Gerindra dan partai-partai lainnya untuk membentuk koalisi yang solid.

"Kami sedang penjajakan koalisi dengan Gerindra, juga partai lainnya," kata Sudarno, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (01/08/2024).

Sosok Andi Harun, yang merupakan kader unggulan Gerindra, akan maju dalam Pilwali Samarinda 2024. Namun, penentuan calon wakil wali kota yang akan mendampinginya masih belum diputuskan oleh Partai Gerindra.

Baca Juga:Pengamat: Pergantian Ketua DPD Gerindra Kaltim Picu Minat Parpol Lain pada Andi Harun

Potret Nidya Listiyono. [Ist]
Potret Nidya Listiyono. [Ist]

"Nanti tunggu keputusan Gerindra, mau mengusung Agus Suwandi, Andi Harun, ataupun kader lainnya menjadi bacalon wali kota. Yang jelas kami sodorkan kader wakil dari Golkar," beber Sudarno.

Menurut Sudarno, apabila Gerindra tetap mengusung Andi Harun sebagai bacalon wali kota, dirinya meminta untuk ada pembicaraan lebih dalam terkait hal itu.

"Kalau yang terjadi dengan Andi Harun, saya pikir harus ada pembicaraan lebih dalam. Harus ada kesetaraan dalam koalisi dan berpasangan, jadi semua serba terbuka," tambah Sudarno.

Sudarno menekankan pentingnya kesetaraan dalam koalisi agar tidak terjadi dominasi antara satu pihak pihak dan pihak lainnya. Sehingga, tidak ada ketimpangan kekuasaan.

"Tidak boleh didominasi oleh satu pihak. Jangan nanti ketika bersama-sama bertarung memenangkan suara masyarakat, setelah berkuasa nanti tidak berkomitmen. Harus dibangun kebersamaan lah," tutur Sudarno.

Baca Juga:Bukan Ketua DPD Gerindra Kaltim Lagi, Andi Harun Tegaskan Komitmen Pada Partai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini