SuaraKaltim.id - Dukungan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud-Seno Aji, dikabarkan mulai mengalami penurunan.
Spekulasi ini semakin mencuat setelah beredar informasi mengenai pertemuan antara politisi senior Kaltim, Makmur HAPK, dengan calon gubernur Isran Noor, yang merupakan pesaing utama Rudy-Seno dalam Pilkada Kaltim 2024.
Makmur HAPK, yang dikenal sebagai mantan Bupati Berau dan mantan Ketua DPRD Kaltim, memiliki pengaruh besar di dunia politik Benua Etam. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh kunci dalam perpolitikan di wilayah tersebut.
Keterlibatannya dalam pertemuan tersebut memicu spekulasi bahwa dukungan untuk pasangan Rudy-Seno semakin tergerus, terutama di kalangan politisi senior dan elit lokal.
Baca Juga:Survei GRC: Rudy Mas'ud-Seno Aji Ungguli Petahana Isran-Hadi Jelang Pilkada Kaltim
Situasi ini mencerminkan dinamika politik yang semakin kompleks menjelang Pilkada Kaltim 2024, di mana pergeseran dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh dapat membawa dampak signifikan terhadap jalannya kontestasi.
Sekedar informasi, saat ini secara resmi Rudy Mas'ud dan Seno Aji didukung oleh koalisi besar yang terdiri dari 12 partai politik, baik dari parlemen maupun non-parlemen.
Di antara partai-partai besar yang mendukung mereka adalah Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PKB, NasDem, dan PPP, yang memiliki kursi di DPRD Kaltim.
Selain itu, mereka juga mendapatkan dukungan dari partai non-parlemen seperti PSI, PBB, Partai Buruh, PKN, dan Partai Prima.
Makmur HAPK sebelumnya adalah kader senior Partai Golkar sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra, dua partai yang secara resmi mengusung Rudy Mas'ud dan Seno Aji dalam Pilkada Kaltim.
Baca Juga:KPK Dalami Peranan Awang Faroek dalam Kasus Korupsi IUP Kaltim
Namun, meskipun dukungan politik di atas kertas terlihat kuat, dinamika internal dan potensi perpecahan di kalangan elit politik bisa menjadi ancaman nyata bagi pasangan Rudy-Seno.
Makmur HAPK, sebagai sosok senior yang memiliki pengaruh di kalangan partai-partai tersebut, dapat memicu pergeseran dukungan, terutama di kalangan politisi yang sebelumnya loyal kepada Golkar dan Gerindra.
"Soliditas koalisi yang mendukung Rudy-Seno kini berada di bawah sorotan. Apakah mereka akan mampu menjaga persatuan di tengah-tengah perpecahan politik yang mulai tampak, atau justru terancam oleh arus peralihan dukungan ke pihak lawan?," kata Pengamat kebijakan publik, Iradat Ismail, dikutip dari keterangan resminya melalui aplikasi pesan instan kepada Suara.com, Jumat (04/10/2024).
Ia melanjutkan, dukungan dari tokoh-tokoh senior seperti Makmur HAPK memiliki dampak signifikan dalam menentukan arah suara di Pilkada. Di Kaltim, pengaruh tokoh politik senior yang memiliki basis massa loyal bisa memengaruhi hasil akhir pemilihan.
Pertemuan Makmur dengan Isran Noor tentu saja mengundang spekulasi lebih lanjut mengenai ke arah mana dukungan politik senior ini akan mengalir, dan bagaimana hal itu akan memengaruhi hasil Pilkada.
Peran para politisi senior seperti Makmur HAPK bisa menjadi penentu kemenangan bagi calon yang mampu menarik dukungan mereka, baik melalui pendekatan politik yang bijak maupun melalui kerja nyata yang membuktikan komitmen mereka pada pembangunan Kalimantan Timur.
"Mungkin Makmur HAPK merasa hasil kerja Isran Noor saat menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023 telah menghasilkan banyak perkembangan positif di Kaltim sehingga pertumbuhan tersebut perlu dijaga," pungkasnya.