SuaraKaltim.id - Pembangunan Kota Nusantara, yang merupakan ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ternyata memberikan kontribusi pendapatan sektor pungutan retribusi sampah di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
Pembuangan sampah perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara, berkontribusi pada peningkatan penerimaan daerah sektor pungutan retribusi sampah. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU Safwana, Senin (02/12/2024) kemarin.
"Kerja sama dengan pihak swasta juga sebagai salah satu faktor yang bantu dongkrak pendapatan sektor retribusi sampah," ucapnya, dikutip dari ANTARA, Selasa (03/12/2024).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU bekerja sama dengan perusahaan ADW STAR dalam pengelolaan sampah yang mendukung peningkatan retribusi sektor kebersihan memberikan dampak positif pada pendapatan asli daerah (PAD).
Baca Juga:Anggaran IKN Berkurang, Jokowi Percaya Prabowo Akan Wujudkan Komitmen
Menurut dia, jika sampah dikelola dengan baik dimulai dari memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis, bakal bisa menjadi potensi ekonomi.
Ia mengatakan, masyarakat diingatkan memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomis jika dilakukan dengan benar.
Kenaikan PAD dari sektor pungutan retribusi sampah tersebut, kata dia, juga tidak terlepas dari perubahan peraturan daerah (perda) yang mendukung peningkatan retribusi sampah.
Ia menjelaskan, retribusi sampah pada 2024 Rp 68 juta, dan hingga kini telah terkumpul Rp 159 juta atau melampaui target yang terjadi peningkatan sekitar 200 persen.
"Perda itu memuat kebijakan menyangkut peningkatan tarif retribusi sampah," ujarnya.
Baca Juga:Prabowo Hentikan Anggaran IKN, Rocky: Bukti Beban APBN Kian Berat