Oknum Pungut Rp 5 Ribu per Penumpang di Loktuan, PT LBB Akan Usut Tuntas

Dikonfirmasi terpisah Manager Operasional PT Laut Bontang Bersinar Jack mengaku baru saja mengetahui informasi tersebut.

Denada S Putri
Senin, 09 Desember 2024 | 15:15 WIB
Oknum Pungut Rp 5 Ribu per Penumpang di Loktuan, PT LBB Akan Usut Tuntas
Ilustrasi pungli Rp 5 ribu. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pungutan sebesar Rp 5 ribu per orang ditarik oleh oknum di Pelabuhan Loktuan dikeluhkan para sopir mobil sewa. Para sopir mengaku diminta bayaran per kepala Rp 5 ribu untuk masuk ke Pelabuhan Loktuan. 

Salah seorang sopir, Lukman-bukan nama sebenarnya-mengaku sempat mempertanyakan ke pengelola. Karena saat hendak masuk per penumpang diminta membayar. 

Karena sepengetahuan dirinya pungutan yang ditarik biasanya hanya untuk parkir. Kali ini ternyata untuk masuk pun dikenakan tarif. 

"Apakah benar ada peraturan baru. Kenapa per penumpang ada ditarik Rp 5 ribu. Biasanya kami membayar hanya untuk uang parkir saja," ucap salah satu sopir travel, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (09/12/2024).

Baca Juga:Pembatasan Penumpang Jadi Kendala Pengoperasian BCT Balikpapan

Walhasil sopir pun kewalahan mendapat protes dari penumpang mereka. "Harus diperjelas. Ini bisa ramai kalau pemberlakuan dilakukan secara sepihak," sambungnya. 

Dikonfirmasi terpisah Manager Operasional PT Laut Bontang Bersinar Jack mengaku baru saja mengetahui informasi tersebut. 

Alasannya, karena manajemen PT LBB sendiri tidak pernah memberlakukan pungutan masuk tambahan kecuali parkir kendaraan.

Langkah yang diambil pun PT LBB menggelar rapat terbatas untuk membahas hal tersebut. Untuk hasilnya nanti dirinya mengaku akan menginformasikan.

"Nah itu makanya saya akan rapat dulu ini melalui Zoom. Karena saya juga baru dapat informasi itu dari teman teman di lapangan," ucap Jack.

Baca Juga:Waduh! Air Bersih 5 Ribu Rumah di Bontang Terhenti, Ada Apa?

Langkah awal dirinya mengaku akan menelusuri oknum yang melakukan pungutan tersebut. 

Jangan sampai akibat perlakuan ini akan menimbulkan polemik kedepannya. Apalagi pungutan yang dilakukan bukan sesuai standar pelayanan PT LBB. 

"Kami mau cari duku siapa yang melakukannya. Yang jelas itu bukan dari PT LBB," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak