2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September

Dia menjelaskan anggaran tersebut terealisasi berkat kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

Denada S Putri
Minggu, 06 April 2025 | 17:57 WIB
2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat menyampaikan visi-misi pembangunan. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Kalimantan Timut (Kaltim), menetapkan anggaran belanja operasional pegawai sebesar Rp 20 miliar yang berasal dari dana bimbingan teknis dan perjalanan dinas untuk merealisasikan Program Kuliah Gratis tingkat sarjana bagi warga setempat pada tahun 2025.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni di Bontang, Sabtu (05/04/2025) kemarin.

"Program prioritas ini merupakan bagian dari visi kami membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing sebagai mitra IKN baru," ujarnya, dikutip dari ANTARA, Minggu (06/04/2025).

Dia menjelaskan anggaran tersebut terealisasi berkat kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:Ribuan Ikan Mati di Bontang, DPRD Pertanyakan Peran Pemerintah

Neni optimistis program prioritas kota untuk pendidikan sarjana bagi warga lokal bisa direalisasikan tahun ini.

Program tersebut dijadwalkan dimulai pada September 2025 dengan penandatanganan kerja sama bersama mitra perguruan tinggi.

Program pendidikan gratis ini dirancang untuk perguruan tinggi di tingkat lokal agar tidak tumpang tindih dengan Program Gratispol milik Pemprov Kaltim.

Perguruan tinggi yang dicakup untuk pembebasan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) antara lain Universitas Trunajaya, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syamsul Ma'arif Bontang, dan Universitas Terbuka.

Adapun perguruan Tinggi lain, seperti Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang, mendapat pembiayaan program pendidikan gratis dari Pemprov Kaltim.

Baca Juga:Limbah Industri Diduga Sebabkan Kematian Ikan Massal di Bontang Lestari

Sementara itu LNG Akademi dan perguruan tinggi Pupuk Kalimantan Timur (PKT) didanai oleh perusahaan masing-masing.

Kuota awal program ini adalah 2.000 mahasiswa, kata dia, dengan ketentuan utama penerima manfaat memiliki KTP Bontang.

Tim pemerintah tengah menyusun regulasi serta persyaratan penerimaan. Nantinya, lanjut Neni, jumlah kuota dapat dievaluasi setelah proses finalisasi.

Visi Pemerintahan Neni Moerniaeni bersama wakilnya Agus Haris yakni "Terwujudnya Kota Bontang sebagai Kota Industri dan Jasa yang Maju, Berkelanjutan, Ekonomi, Dinamis, dan Sejahtera sebagai Daerah Mitra IKN Baru".

Neni Moerniaeni. [Ist]
Neni Moerniaeni. [Ist]

Profil Neni Moerniaeni

kembali menjabat sebagai Wali Kota Bontang untuk periode 2025-2030 setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan ini menandai periode kedua kepemimpinan Neni di Bontang, setelah sebelumnya menjabat dari 2016 hingga 2021.

Pendidikan dan Karier Awal

Lahir di Jakarta pada 30 Juli 1960, Neni menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di beberapa kota besar di Indonesia:

  • SD Rawa Kemiri Jakarta (1967–1973)
  • SMP Negeri 66 Jakarta (1973–1975)
  • SMA Negeri 1 Ujung Pandang (1976–1979)
  • Beliau kemudian melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, meraih gelar dokter umum pada 1989, dan menyelesaikan spesialisasi Obstetri dan Ginekologi pada 1998.

Perjalanan Politik

Karier politik Neni dimulai dengan menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang periode 2009–2014.

Pada 2014, ia terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) mewakili Kaltim, bertugas di Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, dan lingkungan hidup.

Pada Pilkada 2015, Neni terpilih sebagai Wali Kota Bontang bersama Wakil Wali Kota Basri Rase, menjabat hingga 2021.

Setelah masa jabatannya berakhir, Neni kembali mencalonkan diri dan memenangkan Pilkada 2024, berpasangan dengan Agus Haris sebagai Wakil Wali Kota. Keduanya resmi dilantik pada 20 Februari 2025.

Program 100 Hari Pertama

Dalam 100 hari pertama masa jabatan keduanya, Neni dan Agus Haris merencanakan 17 program unggulan, di antaranya:

  • Gerakan Jumat Bersih
  • Salat Subuh Berjamaah
  • Cek Kesehatan Gratis bagi masyarakat yang berulang tahun
  • Pemeriksaan rutin kesehatan lansia
  • Sekolah Lansia Tangguh
  • Pendidikan Wajib Belajar pukul 19.00-21.00 WITA
  • Bersih laut dan sungai
  • Bersih-bersih pesisir
  • Program "Bontang Terang Terus"
  • Zero masyarakat miskin ekstrem
  • Program-program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Bontang.

Kehidupan Pribadi

Neni Moerniaeni menikah dengan dr. H. Andi Sofyan Hasdam, Sp.S, yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Bontang periode 2001–2011.

Dengan pengalaman dan dedikasinya, Neni Moerniaeni diharapkan dapat membawa Bontang menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik selama masa kepemimpinannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini