Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai ketersediaan BBM dan lokasi SPBU terdekat tanpa antrean.

Denada S Putri
Kamis, 10 April 2025 | 15:48 WIB
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
Ilustrasi nozzle di SPBU, BBM bermasalah. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi Purwoharsojo, menilai bahwa praktik monopoli usaha, termasuk dalam penyediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat, rentan menimbulkan persoalan dalam aspek distribusi dan layanan.

"Cara menyelesaikannya adalah dengan membereskan kinerja Pertamina di Kaltim dari hulu sampai hilir," ujar Purwadi, disadur dari ANTARA, Kamis (10/04/2025).

Meski demikian, ia menyatakan penolakannya terhadap keterlibatan investasi asing dalam sektor hilir migas di daerah tersebut, karena menurutnya bukan merupakan solusi utama untuk meningkatkan mutu layanan, produk, maupun distribusi.

"Berbeda dengan di Jawa yang memiliki banyak pilihan penyedia BBM, di Kaltim masyarakat mau tidak mau harus bergantung pada Pertamina," katanya.

Baca Juga:3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Rusak, Kampus Minta Gakkum Bertindak

Untuk mendorong peningkatan layanan, produk, dan distribusi oleh Pertamina, Purwadi menekankan pentingnya pengawasan yang melibatkan berbagai unsur agar kepentingan konsumen tetap menjadi prioritas.

"Pengawasan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak terkait dari eksekutif, legislatif, penegak hukum, pelaku usaha hingga akademisi menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan distribusi yang akhir-akhir meresahkan masyarakat atas dugaan pengoplosan," jelasnya.

Menurutnya, tantangan besar yang kini dihadapi Pertamina adalah soal keberanian menerapkan sistem digital di seluruh lini usaha mereka.

Purwadi, Ekonom Unmul. [Ist]
Purwadi, Ekonom Unmul. [Ist]

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai ketersediaan BBM dan lokasi SPBU terdekat tanpa antrean, lewat aplikasi atau platform digital yang terintegrasi.

"Hari ini saja, implementasi barcode pada pembelian BBM subsidi masih sering disalahgunakan. Seharusnya, Pertamina berani melakukan digitalisasi layanan agar lebih transparan dan terlaporkan kepada publik," katanya.

Baca Juga:Usut Tuntas! Gakkum LHK Telusuri Penyerobotan Lahan KHDTK Unmul

Purwadi juga mengkritik lemahnya pengawasan Pertamina terhadap distribusi BBM di wilayah Kaltim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini