Kapal Feri Karam, Dua Penumpang Diduga Terjebak di Dalam Mobil

Menurut keterangan sementara, kapal yang bertolak dari Pelabuhan Karingau, Balikpapan pukul 14.00 WITA itu mengalami gangguan sekitar pukul 15.20 WITA.

Denada S Putri
Senin, 05 Mei 2025 | 18:21 WIB
Kapal Feri Karam, Dua Penumpang Diduga Terjebak di Dalam Mobil
KMP Monalisa tenggelam di perairan Balikpapan-Penajam. [Ist]

SuaraKaltim.id - Sebuah kapal feri dilaporkan tenggelam di wilayah perairan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Senin, 5 Mei 2025 sore.

Kapal bernama Feri Muchlisa itu mengalami insiden hanya beberapa ratus meter dari garis pantai, sehingga memicu respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Lokasi tenggelamnya kapal feri Muchlisa di perairan Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Menurut keterangan sementara, kapal yang bertolak dari Pelabuhan Karingau, Balikpapan pukul 14.00 WITA itu mengalami gangguan sekitar pukul 15.20 WITA, tepat saat akan merapat ke wilayah PPU.

Baca Juga:Peningkatan Drastis! 320 Penumpang Berangkat dari Terminal Samarinda Seberang ke Banjarmasin

Salah satu penyebab awal yang diduga adalah adanya kebocoran serta mesin kapal yang mati.

Sukadi menjelaskan, kerusakan diduga bermula saat bagian propeller kapal patah sehingga menyebabkan mesin sebelah kiri tidak berfungsi.

Anak buah kapal pun segera meminta bantuan kepada operator pelayaran, namun upaya pengandasan kapal tidak membuahkan hasil.

“Saat proses sandar tidak ada pergerakan pada mesin kiri, setelah dilakukan pengecekan oleh anak buah kapal, ternyata as propeller kapal patah dan kru kapal segera meminta bantuan kepada PT Ferry 3 Anugerah untuk mengandaskan kapal agar tidak tenggelam,” jelasnya.

Naas, kapal tetap karam di lokasi. Hingga kini, BPBD bersama tim gabungan terus melakukan proses evakuasi terhadap para penumpang.

Baca Juga:Efisiensi Anggaran Prabowo Berdampak: Jumlah Penumpang Bandara APT Pranoto Anjlok

“Sampai saat ini sejumlah penumpang sudah dievakuasi,” lanjut Sukadi, seraya menambahkan bahwa data resmi jumlah penumpang maupun kendaraan yang berada di dalam kapal masih dalam pendataan.

Lebih jauh, Sukadi menyebut bahwa ada laporan dua penumpang, seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang diduga masih terjebak di dalam mobil yang berada di dalam lambung kapal.

Proses evakuasi terhadap keduanya masih berlangsung.

Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan lokasi dan mulai mengumpulkan keterangan dari saksi, termasuk juru mudi dan nakhoda kapal, untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

Diduga Akibat Kerusakan Baling-Baling, KMP Monalisa Tenggelam di Tengah Perairan

Kepanikan menyelimuti perairan antara Balikpapan dan Penajam pada Senin sore, 5 Mei 2025.

Kapal Feri KMP Monalisa yang melayani rute antardaerah itu mendadak tenggelam sekitar pukul 14.00 Wita.

Saat kabar mulai tersebar, warga di sekitar lokasi langsung menyaksikan dramanya evakuasi penumpang yang mengambang di laut selama hampir satu jam.

“Warga sempat dievakuasi kurang lebih sejam mengapung,” kata Jaenal, saksi mata dari Kelurahan Penajam, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com.

Menurut Jaenal, tidak ada ledakan atau asap dari kapal, sehingga besar kemungkinan mesin sudah lebih dulu mati sebelum kapal karam.

“Tidak ada tanda-tanda api atau asap dari atas kapal, karena mungkin mesin sudah mati,” tambahnya.

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, dan aparat keamanan dikerahkan segera setelah laporan diterima.

Hingga sore hari, proses evakuasi masih berlangsung di tengah cuaca yang cukup bersahabat.

“Sedang dalam proses evakuasi, kalau ferry-nya sudah tenggelam dan tidak kelihatan,” ungkap Sukadi Kuncoro, Kepala BPBD PPU.

Dari data sementara, sebagian besar penumpang berhasil diselamatkan.

Namun, dua orang anak buah kapal (ABK) masih dinyatakan hilang.

“Kalau penumpang selamat, tetapi ada dua ABK yang terjebak,” jelas Sukadi.

Salah satu penumpang selamat, Panda, mengisahkan bahwa insiden terjadi setelah kapal mengalami kesulitan bersandar dan sempat berputar-putar di perairan.

“Suasananya aman saja, proses evakuasi aman saja,” ucap Panda, warga Sulawesi yang tengah membawa logistik.

Ia mencurigai kerusakan pada baling-baling menjadi penyebab utama tenggelamnya kapal.

“Sudah lama kapalnya tadi mendekat tetapi tidak mau sandar karena tidak mau berputar baling-baling kapalnya,” tuturnya.

“Patah khas (baling-baling) di bawah, kemungkinan bocor, air masuk. Jadi itu kapal sempat ditarik temannya (ferry yang lain),” lanjut Panda.

Saat kejadian, Panda memperkirakan terdapat sekitar 12 kendaraan yang ikut tenggelam bersama kapal.

Hingga pukul 16.00 Wita, tim penyelamat masih menyisir lokasi kejadian guna memastikan tidak ada korban lain yang belum ditemukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak