Struktur Terowongan Aman, Longsor di Inlet Tak Ganggu Proyek Strategis Samarinda

Andi Harun, menegaskan bahwa yang terdampak bukanlah bagian vital dari konstruksi.

Denada S Putri
Rabu, 14 Mei 2025 | 16:28 WIB
Struktur Terowongan Aman, Longsor di Inlet Tak Ganggu Proyek Strategis Samarinda
Terowongan Sultan Alimuddin, Samarinda. [Ist]

Dalam keterangan tertulis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, hujan dengan intensitas tinggi sejak dini hari 12 Mei disebut sebagai penyebab pergerakan tanah di area kanan pintu masuk terowongan.

Sejak Februari 2025, tim teknis telah melakukan investigasi geologi dan menemukan bahwa di luar area jalur resmi proyek (Right of Way/ROW) terdapat endapan longsoran lama atau talus deposit.

Temuan ini menunjukkan adanya potensi pergerakan lereng, sehingga pemetaan dan perencanaan teknis langsung dilakukan.

Penanganan yang akan diterapkan meliputi tahapan stabilisasi lereng, pembersihan material longsor, serta pemasangan sistem penguatan berupa shotcrete dan rockbolt guna menjamin kestabilan jangka panjang.

Baca Juga:Diduga Salah Diagnosa, RSHD Samarinda Tak Hadiri RDP Bahas Kasus Malpraktik

Maka, perencanaan berbasis data geoteknik, Pemkot Samarinda menunjukkan kesiapannya dalam menangani risiko alamiah tanpa mengorbankan keberlanjutan proyek strategis tersebut.

Terowongan Sultan Alimuddin, Samarinda. [Ist]
Terowongan Sultan Alimuddin, Samarinda. [Ist]

Samarinda Kembali Diterjang Longsor, Lereng Inlet Tunnel Belum Stabil Sepenuhnya

Hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak Senin, 12 Mei 2025, dini hari tadi memicu longsor di lereng inlet tunnel Jalan Sultan Alimuddin.

Menurut Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti, titik longsor terjadi pada sisi kanan lereng inlet tunnel, sebuah area yang sebelumnya telah dimonitor ketat sejak awal tahun.

Desy bilang, hingga Minggu, 11 Mei 2025, data menunjukkan kondisi lereng masih stabil tanpa indikasi pergerakan signifikan.

Baca Juga:Polemik BBM di Samarinda: Sidang Pertamina Tertunda, Konsumen Tak Mau Damai

Namun, pada pukul 09.17 WITA, Senin pagi, terjadi longsor dengan estimasi luas material runtuhan mencapai 210 meter persegi dan volume sekitar 150 meter kubik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini