BBM di Samarinda Aman, Tapi Andi Harun Tak Mau Ambil Risiko

Berdasarkan data yang dihimpun, dari total 30 SPBU di Samarinda, hanya dua yang dilaporkan mengalami kekurangan stok.

Denada S Putri
Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:24 WIB
BBM di Samarinda Aman, Tapi Andi Harun Tak Mau Ambil Risiko
Salah satu SPBU di Kota Samarinda. [Ist]

Antrean panjang yang sempat mengular di sejumlah SPBU di Kota Balikpapan kini mulai terurai.

Pantauan pada Selasa, 20 Mei 2025, menunjukkan situasi yang lebih terkendali di SPBU 6176103 Jalan MT Haryono, SPBU 6476109 depan Majesty, hingga SPBU 6476105 di kawasan Kebun Sayur.

Kendaraan tidak lagi mengantre panjang seperti hari-hari sebelumnya. Aparat kepolisian dan Satpol PP turut disiagakan untuk menjaga ketertiban selama proses pengisian BBM berlangsung.

“Tadi pagi sempat antre, tapi tidak lama dan sekarang sudah lancar,” ujar Ari, pengemudi ojek daring saat mengisi BBM di SPBU MT Haryono, disadur dari ANTARA, Rabu, 21 Mei 2025.

Baca Juga:Satpol PP Samarinda Tindak Anjal yang Gores Kendaraan Warga di Jalan

Perubahan signifikan ini terjadi setelah Pertamina membuka layanan 24 jam di sejumlah SPBU strategis.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menyatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi percepatan pemulihan distribusi BBM.

“Selain depot kami yang sudah beroperasi penuh, kami juga aktifkan SPBU layanan nonstop untuk mempercepat penyaluran ke masyarakat. Dengan begitu, antrean tidak menumpuk dan ketersediaan BBM bisa dijaga,” ujar Alexander.

SPBU yang beroperasi 24 jam antara lain SPBU 6176101 Karang Anyar, SPBU 6176102 Sepinggan, SPBU 6176103 MT Haryono, hingga SPBU Modular di Lapangan Merdeka dan Jalan Letkol Pol H.M. Asnawi Arbain.

Selain menambah jam operasional, Pertamina juga menegaskan bahwa stok BBM dalam kondisi aman dan distribusi terus dilakukan secara merata dengan pengawasan ketat di lapangan.

Baca Juga:Ketua DPRD Balikpapan Desak Pertamina Minta Maaf Terbuka soal Krisis BBM

Targetnya, seluruh layanan BBM di Balikpapan segera kembali normal, sehingga masyarakat bisa beraktivitas tanpa gangguan.

Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga turut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Balikpapan untuk membahas akar masalah antrean BBM.

Hasilnya, terdapat tujuh poin kesepakatan penting, termasuk permintaan maaf resmi kepada masyarakat serta komitmen untuk memenuhi kebutuhan kuota BBM secara maksimal.

Salah satu poin menekankan bahwa apabila Pertamina tidak dapat menjalankan rekomendasi tersebut, maka manajemen regional yang bertugas di Balikpapan menyatakan siap mengundurkan diri.

Langkah-langkah ini menandakan adanya keseriusan dari semua pihak—baik Pertamina maupun pemangku kepentingan daerah—untuk menjaga kelancaran distribusi energi dan menekan potensi krisis BBM di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini