Puasa Arafah Idul Adha 2025: Waktu, Hukum, dan Tata Cara Lengkap Mengerjakannya!

Jelang Idul Adha 2025, umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap menyambut datangnya Hari Arafah.

Riki Chandra
Rabu, 04 Juni 2025 | 19:41 WIB
Puasa Arafah Idul Adha 2025: Waktu, Hukum, dan Tata Cara Lengkap Mengerjakannya!
Mekkah. [Dok. Antara]

SuaraKaltim.id - Jelang Idul Adha 2025, umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap menyambut datangnya Hari Arafah, momen penuh berkah yang dikenal sebagai salah satu waktu terbaik untuk beribadah.

Salah satu amalan yang paling dianjurkan pada hari ini adalah Puasa Arafah 2025, yang diyakini membawa limpahan pahala dan pengampunan dosa selama dua tahun, yakni tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Berdasarkan kalender Hijriyah, Hari Arafah 2025 diperkirakan jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025, bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1446 H.

Bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, Puasa Arafah menjadi kesempatan emas untuk meraih keutamaan ibadah yang luar biasa.

Dalam berbagai hadis sahih, Rasulullah SAW menegaskan keutamaan puasa ini. Diriwayatkan oleh Muslim, Nabi bersabda:

“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.” (HR. Muslim).

Namun, sebelum menjalankannya, penting bagi umat Muslim memahami tata cara Puasa Arafah 2025 dan hukum pelaksanaannya agar ibadah berjalan sempurna dan sesuai tuntunan syariat.

Tata Cara Menjalankan Puasa Arafah 2025

Secara umum, Puasa Arafah dijalankan seperti puasa sunnah lainnya, yaitu dari fajar hingga matahari terbenam.

Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar puasa ini benar-benar menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT:

- Niat Dalam Hati

Niat menjadi landasan utama dalam beribadah. Untuk puasa Arafah, cukup menegaskan niat dalam hati pada malam hari atau sebelum fajar tanpa perlu diucapkan secara lisan.

- Makan Sahur

Sahur merupakan sunah yang dianjurkan. Makan sahur tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membantu tubuh tetap bugar sepanjang hari.

- Menahan Diri dari Makan, Minum, dan Hal-Hal yang Membatalkan

Seperti puasa wajib, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

- Memperbanyak Ibadah

Gunakan Hari Arafah untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, melaksanakan salat sunnah, dan melakukan amalan saleh lainnya.

- Berdoa dan Memohon Ampunan

Hari Arafah merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Manfaatkan kesempatan ini untuk memohon pengampunan dan rahmat dari Allah SWT.

- Menyegerakan Berbuka

Begitu matahari terbenam, disarankan untuk segera berbuka puasa. Ini sesuai dengan sunah Rasulullah SAW dan merupakan bentuk ketaatan.

Hukum Puasa Arafah bagi Umat Muslim

Secara hukum, Puasa Arafah termasuk puasa sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Bagi umat Muslim yang tidak sedang berhaji, puasa ini adalah kesempatan emas untuk meraih keutamaan luar biasa, tanpa adanya kewajiban yang mengikat.

Mereka yang melakukannya mendapat pahala besar, dan yang meninggalkannya tidak berdosa.

Namun, berbeda halnya bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah. Dalam hal ini, puasa justru tidak dianjurkan.

Rasulullah SAW sendiri ketika berhaji memilih tidak berpuasa saat di Arafah agar tetap kuat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji.

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah ditawari susu ketika sedang wukuf di Arafah, dan beliau pun meminumnya sebagai pertanda beliau tidak berpuasa pada hari tersebut. (HR. Tirmidzi)

Di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan, Puasa Arafah 2025 menjadi pengingat penting untuk kembali kepada nilai-nilai spiritual yang mendalam.

Banyak umat Islam kini juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat solidaritas, berbagi dengan sesama, dan memperbaiki diri menjelang Idul Adha.

Pakar fikih dari Universitas Al-Azhar, Ahmad Al-Hadidi, menyebutkan bahwa di era digital ini, ibadah sunnah seperti puasa Arafah memiliki nilai strategis dalam membentuk ketenangan jiwa dan memperkuat ketakwaan individu dalam kehidupan yang semakin kompleks.

Sebagai informasi tambahan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menganjurkan umat Muslim yang mampu untuk melaksanakan puasa sunnah Arafah, mengingat manfaatnya yang sangat besar dari sisi spiritual dan sosial.

Puasa Arafah 2025 adalah momen penting yang tidak hanya memberikan peluang penghapusan dosa, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.

Di tengah persiapan menyambut Idul Adha 2025, puasa ini menjadi amalan yang patut diutamakan oleh setiap Muslim yang tidak menunaikan ibadah haji.

Dengan memahami tata cara dan hukumnya secara benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini secara lebih khusyuk dan bermakna. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini