Ia juga menekankan bahwa pembangunan drainase di beberapa titik strategis seperti Jalan Juanda, Imam Bonjol, dan Suryanata masih berjalan.
Meski belum rampung, menurutnya hasil dari upaya tersebut mulai terlihat.
“Dengan situasi anomali seperti ini, kita tidak bisa serta-merta menarik kesimpulan. Apakah program penanggulangan banjir sudah efektif? Jawabannya: sudah,” tegasnya.
Andi Harun menyebut bencana banjir di Samarinda sebagai bentuk kehendak alam yang tidak sepenuhnya bisa diselesaikan dengan pendekatan teknis.
Baca Juga:Hotel Sekitar Big Mall Samarinda Pastikan Tak Ada Korban dalam Insiden Kebakaran
Namun, ia meyakinkan bahwa arah kebijakan penanganan banjir tetap dijalankan dengan serius.
“Kalau curah hujan normal, saya pastikan Samarinda bisa dikendalikan,” lugasnya.
Sementara itu, di tingkat provinsi, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji mengusulkan pengerukan Sungai Mahakam sebagai salah satu solusi struktural untuk menanggulangi banjir.
Usulan ini menggarisbawahi bahwa penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan butuh sinergi lintas level pemerintahan.
Kontributor: Giovanni Gilbert
Baca Juga:100 Siswa Pertama, 1 Kota, 1 Visi: Samarinda dan Mimpi Sekolah Rakyat