SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak sekadar proyek fisik berskala besar.
Di balik deretan gedung dan infrastruktur modern yang tengah dibangun, Otorita IKN menaruh perhatian serius pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan perubahan pola pikir masyarakat di daerah sekitar.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Alimuddin saat dihubungi di Samarinda, Jumat, 27 Juni 2025.
"Perubahan pola pikir menjadi sangat penting agar kita semua dapat menyesuaikan diri dengan pola-pola yang ada di ibu kota negara," ujar Alimuddin, disadur dari ANTARA, Minggu, 29 Juni 2025.
Baca Juga:HKG PKK ke-53, Bukti Kaltim Siap Jadi Wajah Budaya IKN
Konsep pembangunan IKN tidak dilakukan secara instan.
Pemerintah telah menyusun pendekatan sistematis yang dikenal sebagai 4P: persiapan, pembangunan, pemindahan, dan pelaksanaan fungsi pemerintahan.
Pola ini menjadi dasar tahapan dalam membangun sebuah ibu kota yang bukan hanya modern, tetapi juga inklusif.
Sejalan dengan visi itu, Otorita IKN mendorong pemerintah daerah di kawasan penyangga seperti Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan, dan Samarinda agar mulai menyelaraskan arah pembangunan masing-masing.
Ketiga kota ini menjadi bagian dari konsep besar Tri City yang menopang eksistensi IKN secara regional.
Baca Juga:Jadi Penyangga IKN, Balikpapan Pastikan Fiskal Aman lewat Optimalisasi SiLPA
"Perencanaan pembangunan harus diselaraskan agar apa yang ada di IKN nantinya relevan dengan wilayah di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)," ujar Alimuddin.
Alimuddin menegaskan bahwa transformasi menuju IKN bukan pekerjaan semalam.
Tahapan awal pembangunan difokuskan pada penyediaan infrastruktur dasar seperti istana negara, kantor pemerintahan, serta konektivitas dalam dan luar kawasan.
Ia mencontohkan pembangunan jalan tol menuju IKN yang ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir 2025.
Selain itu, kawasan-kawasan sekitar seperti Pasar Sepaku juga sedang ditata agar selaras dengan wajah baru IKN sebagai pusat pemerintahan masa depan.
Menanggapi keraguan sebagian pihak tentang kemampuan SDM lokal, Alimuddin menunjukkan data optimistis.