37 Persen Masih Terlayani, PPU Kebut Akses Air Bersih demi Kawasan IKN

Langkah ini diambil menyusul berakhirnya program pemasangan sambungan gratis dari pemerintah pusat.

Denada S Putri
Minggu, 29 Juni 2025 | 18:04 WIB
37 Persen Masih Terlayani, PPU Kebut Akses Air Bersih demi Kawasan IKN
Ilustrasi air bersih di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), mengambil langkah progresif untuk memastikan layanan air bersih semakin inklusif dan terjangkau.

Salah satunya dengan menerapkan sistem cicilan ringan bagi warga yang ingin memasang sambungan air bersih ke rumah mereka.

"Pemerintah kabupaten ingin warga tidak terbebani biaya pemasangan sambungan air bersih," ujar Nicko Herlambang, Dewan Pengawas Perumda Air Minum Danum Taka, disadur dari ANTARA, Minggu, 29 Juni 2025.

Langkah ini diambil menyusul berakhirnya program pemasangan sambungan gratis dari pemerintah pusat.

Baca Juga:Berkat IKN, Ekonomi PPU Jadi Bintang di Kalimantan Timur

Alih-alih menunggu bantuan baru, Pemkab PPU memilih untuk bertindak cepat dengan solusi lokal yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Program pemasangan sambungan air bersih gratis dari pemerintah pusat sudah tidak ada, jadi diambil langkah terapkan sistem cicilan," tambahnya.

Melalui skema ini, warga tak perlu lagi membayar biaya pemasangan secara penuh di awal.

Cukup dengan cicilan per bulan, sambungan air bersih bisa langsung dinikmati—sebuah pendekatan yang dinilai lebih berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah.

Saat ini cakupan layanan air bersih di wilayah yang sebagiannya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) itu, masih berada di angka 37 persen.

Baca Juga:Sambut IKN, PPU Genjot PAD dari 13 Sektor Pajak, Minerba Melonjak 423 Persen

Salah satu tantangan utamanya adalah ketersediaan air baku di wilayah yang cukup luas dan tersebar.

Meski demikian, pemerintah terus menggenjot berbagai upaya, termasuk memanfaatkan embung dan waduk untuk mendukung suplai air.

Nicko menegaskan bahwa Pemkab juga aktif mendorong pembangunan infrastruktur pendukung seperti penyambungan jaringan pipa dan sistem penyediaan air minum (SPAM), sebagian di antaranya dibiayai dari skema bantuan keuangan (bankeu).

"Pemerintah kabupaten atur langkah agar cakupan layanan air bersih semakin luas dan dapat berjalan optimal," tegasnya.

Target yang ingin dicapai lima tahun ke depan adalah menjangkau 60 hingga 65 persen rumah tangga.

Semua sektor yang terlibat didorong untuk bekerja sinergis demi mempercepat realisasi layanan air bersih yang adil dan merata bagi seluruh warga PPU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini