Kandungan seng dan allantoin dikenal dapat mempercepat penyembuhan luka serta mengurangi iritasi. Ini menjadikan lendir siput sebagai pilihan aman untuk kulit berjerawat.
4. Meratakan Warna Kulit dan Mengurangi Hiperpigmentasi
Lendir siput mengandung asam glikolat (AHA) yang membantu pengelupasan lembut kulit. Proses ini memperbaiki tekstur dan menyamarkan bintik hitam serta noda bekas jerawat.
5. Menstimulasi Regenerasi Sel Kulit
Glikoprotein dan enzim dalam lendir siput mempercepat pergantian sel kulit, membantu meregenerasi jaringan yang rusak dan membuat kulit tampak lebih cerah.
6. Menenangkan dan Melindungi Kulit Sensitif
Lendir siput memiliki sifat pengelupasan ringan yang membuatnya cocok bahkan untuk kulit sensitif atau rentan berjerawat. Efek menenangkan dari allantoin juga membantu meredakan iritasi.
7. Melindungi dari Radikal Bebas dan Polusi Lingkungan
Peptida dan antioksidan dalam lendir siput memperkuat lapisan pelindung kulit. “Ini memperkuat lapisan alami kulit Anda, melindunginya dari kerusakan lingkungan dan mencegah hilangnya kelembapan,” tambahnya.
Tren Skincare yang Kian Populer
Seiring meningkatnya kesadaran akan bahan skincare alami, produk skincare berbahan lendir siput semakin diminati. Tak hanya di Korea Selatan, negara asal tren K-beauty, tapi juga telah merambah pasar global termasuk Indonesia.
Menurut data dari Global Market Insights, pasar kosmetik berbasis bahan alami seperti lendir siput diprediksi tumbuh signifikan hingga tahun 2030.
Faktor seperti meningkatnya minat terhadap perawatan kulit berkelanjutan dan rendah iritasi turut mendorong popularitasnya.
Bahkan, di Indonesia, BRIN telah mendorong eksplorasi dan inovasi melalui riset lendir keong darat lokal yang punya potensi besar untuk dimanfaatkan di sektor industri kecantikan.
Dengan ragam manfaat dan dukungan ilmiah, tidak heran jika lendir siput untuk perawatan kulit kini menjadi komponen utama dalam banyak produk skincare.