Masih Tinggi, Angka Anak Putus Sekolah di PPU Jadi PR Besar Kawasan IKN

Pendataan dilakukan menyeluruh di 54 desa dan kelurahan, mencakup verifikasi serta validasi untuk mengetahui penyebab utama anak berhenti sekolah.

Denada S Putri
Minggu, 07 September 2025 | 21:36 WIB
Masih Tinggi, Angka Anak Putus Sekolah di PPU Jadi PR Besar Kawasan IKN
Ilustrasi anak putus sekeolah. [Dok.Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), mulai mengambil langkah terkoordinasi untuk menekan angka anak putus sekolah (APS) yang terus meningkat.

Salah satunya dengan membentuk tim khusus lintas sektor di wilayah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) PPU, Durajat, Kamis, 4 September 2025.

"Pemerintah kabupaten membentuk tim APS untuk mengatasi persoalan anak putus sekolah," ujarnya, disadur dari ANTARA, Minggu, 7 September 2025.

Baca Juga:PPU Bangun Rumah Singgah Senilai Rp 700 Juta, Perkuat Layanan Sosial Mitra IKN

Tim yang dibentuk Pemkab PPU ini melibatkan sejumlah instansi, mulai dari Dukcapil, Bapelitbang, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans), hingga Badan Pusat Statistik (BPS).

Pendataan dilakukan menyeluruh di 54 desa dan kelurahan, mencakup verifikasi serta validasi untuk mengetahui penyebab utama anak berhenti sekolah.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per 2 September 2025, jumlah APS di PPU cukup mengkhawatirkan. Tercatat 985 anak resmi putus sekolah, 789 anak belum pernah mengenyam pendidikan, dan 715 anak lulus dari PAUD, SD, SMP, maupun SMA tetapi memilih tidak melanjutkan studi.

"Berdasarkan pendataan, alasan anak putus sekolah karena anak tidak punya niat untuk bersekolah, memilih untuk bekerja dan faktor ekonomi," tambahnya.

Durajat menjelaskan, pendekatan tim APS nantinya tidak hanya sekadar mengembalikan anak ke sekolah, tetapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga:IKN Siapkan 12.000 Meter Persegi untuk Sentra Kuliner Nusantara di KIPP 1A

Misalnya, bagi anak yang memilih bekerja, Dinas Nakertrans akan memberikan jalur alternatif berupa pelatihan keterampilan agar mereka tetap memiliki bekal untuk masa depan.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi komprehensif atas tingginya angka APS di PPU yang dipengaruhi faktor ekonomi, pekerjaan, hingga kurangnya motivasi belajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?