- BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
- Makanan Gratis Jadi Basi, DPRD Kaltim Desak Perbaikan Sistem MBG
- SMA 13 Samarinda Jadi Sorotan, Satgas Akui Ada Celah dalam Pengawasan MBG
SuaraKaltim.id - Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haria (AH), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lima dapur penyedia makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 24 September 2025.
Lokasi yang dikunjungi meliputi dapur di Kelurahan Guntung, Kelurahan Kanaan, Kelurahan Gunung Elai, serta dua dapur di Kelurahan Api-Api.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses pengolahan makanan bagi siswa berjalan sesuai standar dan terjamin keamanannya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, kata AH, tidak ingin muncul kasus keracunan seperti yang sempat terjadi di daerah lain.
Baca Juga:BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
“Ini musti diperhatikan standarnya. Semua harus higenis. Makanan yang diantar juga jangan sampai basi,” ucap AH, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.
Ia menegaskan, program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto sangat penting karena berkontribusi mengurangi beban keluarga dalam menyediakan gizi seimbang.
Oleh karena itu, keamanan pangan menjadi aspek utama yang tidak bisa ditawar.
“Karena ini menyangkut nyawa. Jadi harus dipastikan aman,” sambungnya.
AH menyampaikan, pengawasan kualitas akan terus dilakukan secara konsisten melalui koordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Baca Juga:SMA 13 Samarinda Jadi Sorotan, Satgas Akui Ada Celah dalam Pengawasan MBG
Bahkan, Kamis, 25 September 2025, Pemkot akan mengundang seluruh mitra dapur, SPPG, dan pihak sekolah untuk evaluasi pelaksanaan program.
“Kalau ada ditemukan tidak sesuai SOP langsung ditindak,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala SPPG Regional Bontang, Surya Dwi Saputra, menuturkan bahwa pihaknya juga fokus dalam mengawasi distribusi MBG.
Setiap mitra dapur telah diberi pemahaman mengenai standar pengolahan, penyusunan, hingga distribusi makanan.
“Kalau ada yang tidak sesuai akan diberikan peringatan. Bahkan kalau pelanggaran sudah berat bisa putus kerja sama,” ucap Surya.