-
Pemkot Bontang memberi perhatian pada krisis identitas pelajar yang diduga dipengaruhi arus konten media sosial.
-
Wali Kota Neni Moernaeni meminta DP3AKB memperkuat program kesehatan mental agar siswa terhindar dari depresi dan masalah remaja.
-
DP3AKB menyiapkan solusi melalui kegiatan pramuka sebagai wadah kreativitas sekaligus pembentukan karakter pelajar.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mulai memberi perhatian khusus pada isu krisis identitas yang dialami sejumlah pelajar.
Wali Kota Bontang, Neni Moernaeni, menegaskan pentingnya langkah konkret dari perangkat daerah terkait agar persoalan tersebut tidak semakin berkembang.
Salah satu pemicu yang ia soroti adalah derasnya arus konten media sosial yang dianggap mampu memengaruhi perilaku remaja.
Menurut Neni, kondisi ini berpotensi menggeser jati diri pelajar, khususnya laki-laki.
Baca Juga:Harga Beras di Bontang Tembus Rp 75 Ribu, GPM Hadirkan Solusi Lebih Murah
Hal itu disampaikan Neni Moernaeni saat membuka kegiatan Jambore Ajang Kreativitas Anak, Selasa, 30 September 2025.
"Tadi saya lihat kalau laki-laki yang gemulai justru mendapat apresiasi. Ini kan bahaya. Jadi saya perintahkan untuk dituntaskan. Berikan wadah," ucap Neni, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu, 1 Oktober 2025.
Sebagai langkah awal, Neni meminta Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) untuk memperkuat program kesehatan mental, agar siswa terhindar dari depresi maupun masalah remaja.
Menanggapi hal itu, Kepala DP3AKB Bontang, Eddy Foreswanto, mengakui memang ada siswa laki-laki yang cenderung menunjukkan sisi feminim dan sering mendapat perlakuan berbeda dari lingkungannya.
"Jadi perlu dipahami, memang ada laki-laki yang justru mendominasi sikap feminimnya. Biasanya mereka dijauhi teman sebayanya," ucap Eddy.
Baca Juga:Pemkot Bontang Tegas: Dapur MBG Langgar SOP Akan Ditindak
Untuk itu, DP3AKB berupaya mencari formula tepat, salah satunya lewat kegiatan pramuka.
Program ini diharapkan bisa menjadi ruang bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas sekaligus memperkuat pembentukan karakter.
"Di sini mereka akan dilatih menjadi pribadi yang lebih baik dan manajemen organisasi," pungkas Eddy.