SuaraKaltim.id - Belum lama ini, ada warga Kota Balikpapan menjadi korban penipuan dengan pelaku menggunakan modus mengaku sebagai pihak Bea Cukai.
Pelaku menghubungi korban, menyatakan tentang pemenang lelang murah barang hasil sitaan. Kemudian, pelaku meminta korban mengirim atau transfer sejumlah uang sebagai syaratnya.
Hal itu diungkapkan Kepala seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan Wijaya Arif, terbaru ada korban dinyatakan memenangkan lelang barang elektronik senilai Rp 40 juta.
“Baru-baru ini ada korban. Korban itu dinyatakan telah menang lelang barang elektronik senilai Rp 40 juta,” ujarnya, Kamis (8/4/2021) dilansir dari Inibalikpapan.com, jaringan Suara.com.
Baca Juga: Gubernur Isran Noor Sebut Jokowi Pasti Masuk Surga Karena Pindahkan IKN
“Tapi korban untuk mendapatkan barang itu harus mentransferkan sejumlah uang untuk pelunasan pajaknya.”
Bukan hanya sekali, kata Wijaya Arif, sepanjang 2020 ada 57 kasus. Kemudian untuk tahun 2021 sudah terjadi 12 kasus dari Januari hingga Maret.
“Jadi ini angka yang kami catat , itu belum lagi yang mungkin langsung ke pihak kepolisian. Jadi berhati-hati,” ujarnya.
Agar tidak terulang, dan taka da lagi korban, Bea Cukai memaparkan modus yang biasa dilakukan pelaku penipuan.
Pertama, pelaku biasa menggunakan media sosial dan mengumumkan adanya lelang tertutup, produk atau paket dari luar negeri.
Baca Juga: Masyarakat Kalimantan Pesimis Pembangunan IKN Terealisasi Sampai Tahun 2024
“Modusnya itu yang sering terjadi, embel-embel transfer sejumlah uang dan diakhiri ancaman penjemputan polisi atau berakhir penjara,” ujarnya.
“Kasus lainnya, ada juga bermotif asmara juga pernah terjadi. Dimana pelaku yang berkenalan seseorang dan menjalin asrama. Lalu meminta pacarnya mentransfer. Ada juga yang modus asmara. Dia diajak pacaran dan dijanjikan mau nikah,” ujarnya
Dia menambahkan, rata-ra pelaku meminta ditransfer sejumlah uang. Setelah ditransfer lalu nomor telepon langsung diblokir.
Sehingga Bea Cukai mengingatkan masyarakat, bahwa pihaknya tidak pernah meminta transfer uang ke rekening pribadi. Hal itu yang harus diingat dan dicatat masyarakat agar tidak menjadi korban penipuan.
Berita Terkait
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Kronologi Penipuan Borrower KoinWorks yang Menyebabkan Kerugian Capai Rp 365 Miliar
-
Dana Pinjol KoinWorks Rp365 Miliar Dibawa Kabur Borrower, Investor Resah
-
Toyota Alphard Angkut Rokok Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim