SuaraKaltim.id - Direktur Teknik (Dirtek) Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman, angkat bicara mengenai keluhan warga terkait masalah distribusi air yang keruh belakangan ini. Ia menyebut, pihaknya akan terjun ke lapangan guna menanggapi keluhan warga.
"Nanti kami cek. Kalau ada alamat lengkapnya nanti didatangi. Takutnya, dia itu ada bocor pada (alatnya), lalu masuk kerumah warga jadi kotor. Kalau pengolahannya mungkin tidak. Nanti kami perbaiki," ungkapnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (25/10/2021).
Ia menerangkan, saat ini memang terjadi kondisi yang mana warga harus memasang alkon atau mesin air terlebih dahulu guna mendorong distribusi air. Menurutnya hal tersebut kerap terjadi di wilayah dataran tinggi, seperti di daerah Sungai Dama misalnya.
"Karena dataran tinggi akhirnya air tidak bisa naik, sudah (pasokan) airnya kurang, kemudian disedot lagi. Makanya perlu alkon," urainya.
Ia mengatakan, kewajiban memasang mesin air itu memang dibebankan kepada warga. Sementara PDAM atau yang kini bernama Perumdam Tirta Kencana Samarinda, berfokus pada pengelolaannya saja. Ali menyebut, persoalan itu baru bisa teratasi setelah jumlah pasokan air pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Selili yang menopang distribusi air di kawasan tersebut telah mencukupi. Sebabnya, pihaknya tengah melakukan peningkatan kapasitas pada IPA Sungai Kapih dan IPA Makroman agar mengurangi beban IPA Selili.
"Kalau airnya sudah cukup ya lumayan mungkin nggak perlu pakai alkon lagi (warga). Memang wajib hukumnya di daerah perumahan level pegunungan itu membangun booster. Sebenarnya kami mampu, tapi 5-10 tahun lagi pompa kami yang tidak mampu. Akhirnya warga buat sendiri nanti kami yang kelolakan," jelasnya.
Untuk diketahui, warga Jalan Merdeka I, RT 91, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, mengeluhkan distribusi air Perumdam Tirta Kencana Samarinda yang selama sepekan ke belakang tampak keruh. Hal itu disampaikan warga dalam kegiatan reses Anggota DPRD Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, pada Minggu (24/10/2021) malam.
Tak hanya itu, salah seorang warga RT 28 Gang Indah, Sungai Dama, Ocul mengatakan dirinya bersama warga harus memasang lebih dari 10 mesin alkon agar air bisa mengalir ke rumah-rumah warga. Ia menyebut, hal itu berlangsung sejak kisaran waktu 2016-2017 silam.
"Sebelumnya aman saja. Tapi karena pipa PDAM bermasalah, air menjadi tersendat. Sampai sekarang penangan dari pihak terkait belum ada. Kalau tidak ada alkon ya warga enggak mendapat pasokan air," ucapnya saat dikonfirmasi terpisah.
Baca Juga: Banjir di Samarinda, Andi Harun Tak Dicari Warga Tapi Disindir: Kita Butuh Hasil Kerja Sih
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim
-
Wilayah Penyangga IKN Bidik Zona Hijau Malaria pada 2026