SuaraKaltim.id - Sekretaris Golkar Kaltim, Muhammad Husni Fachruddin menanggapi permasalahan hukum yang melilit anggota Fraksi Golkar DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud. Pasalnya, Hasanuddin Mas'ud merupakan calon Ketua DPRD Kaltim pengganti Makmur HAPK, pasca terbitnya putusan PAW dari DPP.
Namun kini Hasanuddin Mas'ud sedang terlibat dugaan kasus penipuan cek kosong bersama istrinya Nurfadiah. Kasus itu masih bergulir, konfrontir yang seharusnya dilakukan justru tak ditepati oleh keduanya.
"Itu urusan pribadi, bukan urusan kami (DPD Golkar Kaltim). Kasus itukan terjadi sebelum Hamas (Hasanuddin Mas'ud) menjadi anggota dewan," ujar Muhammad Husni Fahruddin saat diwawancarai, Senin (25/10/2021).
Kendati begitu, pria yang kerap disapa Ayub tersebut menjamin bahwa Golkar tak akan mengusung kader yang bermasalah dengan hukum.
"Yang bisa saya janjikan adalah jika kinerjanya (Hasanuddin Mas'ud) sama saja dengan Pak Makmur ya kami ganti. Apalagi kurang, jelas kami ganti," tegasnya.
Ia mengatakan jika terbukti Hasanudin Mas'ud bersalah di pengadilan, maka status pengganti Ketua DPRD Kaltim dari Makmur itu akan dimekanismekan ulang.
Kendati begitu, ia akan tetap mengedepankan azaz praduga tak bersalah dalam memutuskan. Sesuai peraturan organisasi (PO).
"Kalau ada menyatakan terpidana, melawan hukum kami proses nanti. Ya enggak bisa orang terpidana menjadi Ketua DPRD. fare-fare saja," lugasnya.
Mantan Ketua AMPG Kaltim periode lalu itu juga menyampaikan, seorang wakil rakyat terlebih yang diusung Partai Golkar, harus membawa nama baik partai dan lembaga legislatif. Dengan begitu, tak ada tempat bagi terpidana untuk menjadi wakil dari masyarakat Kaltim.
Baca Juga: Babak Baru Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud-Nurfadiah, Bareskrim Polri Kini Terlibat, Skakmat?
"Mau disimpang jalan, diseperempat jalan perjalannya nanti, ya kami ganti. Dimana marwah lembaga dan Golkar," pungkasnya.
Sebagai informasi, Hasanuddin Mas'ud dilaporkan rekan bisnisnya Irma Suryani ke Polresta Samarinda lantaran diduga melakukan penipuan cek kosong senilai Rp 2,7 miliar.
Keduanya berbisnis solar laut melalui istrinya Nurfaidah. Karena masalah tersebut tidak diselesaikan, Irma pun melapor kepada polisi.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
CEK FAKTA: Bukan Teguran Megawati, Video Purbaya yang Viral Itu Hasil Editan
-
CEK FAKTA: Waspada! Akun pln-__id Gunakan Nama Presiden Prabowo untuk Menipu Pengguna
-
BK DPRD Kaltim Panggil Anggota Dewan AG, Diduga Langgar Etika di Media Sosial
-
PPU Pacu Akses Air Bersih di Sekitar IKN Lewat Skema Pamsimas Desa
-
Oknum Terduga Pelaku SPK Fiktif di Bontang Ternyata Sudah Dipecat Sejak Mei