SuaraKaltim.id - Rencana pembangunan pasar induk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026 dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pemerintah Kota Minyak dalam mengatur harga.
“Kalau ada pasar induk, harga-harga akan lebih mudah dikendalikan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Arzaedi Rachman, melansir dari ANTARA, Senin (29/11/2021).
Ia mengatakan, harga di pasar induk akan menjadi harga patokan untuk pasar-pasar lain di Balikpapan. Kini di Balikpapan ada 11 pasar utama, yaitu Pasar Pandansari, Pasar Klandasan, Pasar Damai, Pasar Sepinggan, Pasar Manggar, Pasar Teritip, Pasar Butun, Pasar Rapak, Pasar Karang Joang, Pasar Baru Tengah, Pasar Inpres.
Ia menuturkan, saat ini juga bermunculan sejumlah pasar lingkungan di kota dengan luas 503,3 km² tersebut. Lalu, katanya, selama ini peran pasar induk itu dijalankan oleh Pasar Pandan Sari di Balikpapan Barat. Di sana berbagai komoditas dari luar Balikpapan dibongkar dan diperjualbelikan dalam jumlah atau partai besar.
Komoditas itu antara lain sayur-mayur, buah-buahan, bumbu-bumbu yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, kemudian komoditas telur, termasuk ayam dan daging dari rumah potong hewan dan ikan dari lelangan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Manggar.
Para pedagang dari pasar lain, atau pedagang di warung di lingkungan, membeli barang dagangannya di Pasar Pandan Sari untuk dijual di pasar atau di warungnya.
Menurutnya, dengan pasar induk jumlah pasokan bisa diketahui, dan distribusi bisa dijaga, sehingga disparitas (perbedaan) harga tetap dalam tingkat yang wajar.
“Nah sekarang kami sedang mengkaji lokasi yang tepat untuk pasar induk tersebut,” lanjutnya.
Disebutkan, selain Balikpapan Utara, Balikpapan Timur juga dipertimbangkan. Ide lokasi pasar induk di Balikpapan Utara karena masih tersedianya lahan yang cukup luas.
Baca Juga: Dinas Perdagangan Balikpapan Punya Target dan Fokus di 2022 Nanti
Kemudian akses ke pelabuhan atau perairan yang relatif dekat. Dengan berbagai komoditas masih harus didatangkan dari pulau lain, kemudahan akses ke pelabuhan sangat penting. Kajian yang sama juga dilakukan di Balikpapan Timur.
Selanjutnya, ia menjelaskan, kebutuhan untuk memiliki pasar induk juga disebabkan perhitungan jumlah penduduk Balikpapan yang akan bertambah sebagai kota penyangga ibu kota baru negara (IKN) nanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat