SuaraKaltim.id - Mundurnya SoftBank Group dari mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata disoroti oleh para anggota dewan di Senayan. Tanpa investasi dari perusahaan modal ventura asal Jepang itu, banyak yang khawatir penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) makin besar untuk IKN.
Pemerintah diminta mengkaji dengan serius dampak penarikan investasi tersebut. Permintaan itu datang dari Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama. Khususnya, persentase sumber-sumber pendanaan IKN. Pasalnya, mencari investor baru bukan hal mudah.
“Pemerintah jangan sampai memperbesar pemakaian dana APBN demi keinginan mengejar target pembangunan IKN tepat waktu,” tegasnya, melansir dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Rabu (16/3/2022).
Ia juga mempertanyakan alasan mundurnya perusahaan tersebut tatkala Pemerintah sudah melantik Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN, yaitu Bambang Susantono dan Dhonny Rahajoe.
Baca Juga: Ternyata Presiden Jokowi Batal Kunjungi Vaksinasi SD Negeri 004 Sepaku, Anak-anak Kecewa
Padahal, UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN memberikan kewenangan khusus kepada Otorita IKN berupa pemberian perizinan investasi, kemudahan berusaha, serta pemberian fasilitas khusus kepada pihak yang mendukung pembiayaan IKN.
“Fraksi PKS mengusulkan agar DPR memanggil Kepala Otorita IKN untuk memberikan penjelasan tentang rencana Otorita mencari investor-investor baru untuk IKN,” jelas mantan anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN DPR ini.
Ia menjelaskan, dalam Rencana Induk IKN, disebutkan relokasi penduduk ke IKN akan dimulai pada 2023. Ini diawali personel TNI, Polri, dan BIN dan awal tahun 2024 representasi badan eksekutif, legislatif, yudikatif, serta ASN.
Dengan tenggat waktu hanya 1-2 tahun ke depan, dia menilai, mundurnya Softbank dinilai akan menjadi preseden buruk bagi calon-calon investor IKN.
Terlebih, belum ada kejelasan skema peluang investasi asing terutama dengan skema Public Private Partnership. Belum lagi, risiko politik dan kegaduhan belakangan tentang perpanjangan masa jabatan presiden dan pengunduran jadwal Pemilu 2024.
Baca Juga: KPK Pastikan Mendalami Dugaan Adanya Bagi-bagi Kavling di Lahan IKN Nusantara
“Ini yang akan membuat investor memilih wait and see,” katanya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Budi Arie Kembalikan Dana Haji yang Dipakai buat Bangun IKN
-
CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
-
IKN dan PSN: Ambisi Ekonomi Indonesia Dibangun di Atas Tanah Sengketa?
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Pakai Dana Haji untuk Lanjutkan Bangun IKN
-
Cek Fakta: Gibran Sebut Pemerintah Tak Sengaja Pakai Dana Haji, jadi Tidak Berdosa
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
Terkini
-
BRI Gelontorkan Rp3 Triliun untuk Buyback Saham
-
Kecelakaan Lalu Lintas di Kaltim Naik Selama OKM 2025, 7 Orang Meninggal
-
Demi Masa Depan Orang Utan, Pulau Suaka Dibangun di Tengah IKN
-
Terjun ke Sungai Mahakam, Badut Kostum Labubu Dilaporkan Hilang di Tenggarong
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha Kue Ini Semakin Berkembang