SuaraKaltim.id - Pemkot Balikpapan sedang mengadakan unit pompa bergerak sebagai satu upaya mengatasi banjir. Diharapkan pompa tersebut sudah ada sebelum musim hujan tahun ini.
Pompa-pompa itu utamanya akan disiagakan di titik-titik yang rawan banjir di Kota Minyak. Seperti di kawasan Damai. Sebagai unit bergerak, pompa itu juga bisa digeser ke lokasi lain yang memerlukan.
“Kita akan adakan 3 unit dengan total harga Rp 10 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Andi Yusri, disadur dari ANTARA, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, pompa-pompa tersebut untuk membantu mempercepat pengurangan volume air, sehingga bisa untuk mencegah genangan terjadi, atau sebaliknya, yaitu mempercepat air surut di lokasi yang tergenang.
Sebagai solusi permanen, seperti sudah lama direncanakan, Pemkot disebut akan memaksimalkan Sungai Ampal. Mulai dari muaranya yang ada di kawasan Damai, hingga bagian hulunya di Waduk Kampung Timur.
Katanya, saluran-saluran yang bermuara ke sungai itu, seperti parit-parit dari perbukitan di utara Balikpapan Baru, perumahan Wika, dan kawasan Batu Ampar. Sungai Ampal akan dilebarkan dan tepi-tepinya dibuat permanen dengan biaya Rp145 miliar dari anggaran tahun jamak hingga 2023.
"Ditargetkan proyek itu sudah bisa mulai dikerjakan tahun ini di sejumlah titik di Sungai Ampal. Dengan begitu dihrapkan pada 2023 mendatang sudah berkurang titik banjir (di) Balikpapan," jelasnya.
Di sisi lain lagi, ia berkata bahwa banjir di Balikpapan, terutama di bagian timur dan selatan adalah akibat dari kegiatan masyarakat di utara yang mengubah bentang alam dan atau fungsinya. Dari inspeksi yang dilakukan para anggota DPRD Balikpapan ke perumahan Grand City di Jalan MT Harjono, misalnya, disebut keberadaan bozem atau waduk penampung air yang ada tidak sesuai dengan ketentuan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Syarifuddin Oddang juga ikut memberikan tanggapan. Ia menuturkan, bozem yang dimaksudkan sebagai pengendali limpahan air itu tidak bisa mencegah banjir di Jalan Tumaritis. Bahkan, lingkungan di sebelahnya juga terdampak. Yakni, menambah volume air yang turun ke Kampung Timur.
Baca Juga: Antisipasi Pemudik Bawa Benda Mencurigakan, Polsek Semayang Rutin Monitoring, Pengamanan Diperketat?
“Ada bozem di 4 titik, tetapi (dari luasnya) tidak bisa menjadi pengendali banjir,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
4 Cushion Terbaik Mengandung Pelembap dan SPF, Kulit Tampak Lebih Flawless
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan