SuaraKaltim.id - Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal memiliki banyak goa yang dijadikan sebagai tempat wisata di beberapa daerah.
Dilansir daei Direktori Pariwisata, salah satunya, goa yang dijadikan tempat wisata itu adalah Goa Batu Gelap yang terletak di Kutai Kartanegara (Kukar).
Lebih tepatnya, goa ini terletak di Desa Separi Besar atau Sukamaju, Kecamatan Tenggarong Seberang, yang berjarak sekitar 90 menit dari pusat kota Tenggarong.
Goa ini cocok dikunjungi bagi para wisatawan yang menyukai tantangan. Alasannya, karena di dalamnya ada dinding goa yang menjulang tinggi dan tegap.
Baca Juga: Jokowi ke Kubar, Dapat Gelar Adat Dayak, Warga: Bangga dan Terharu
Sejak awal, goa ini sebenarnya memiliki banyak pintu masuk, tetapi akibat proses sedimentasi, beberapa pintu gua tertimbun endapan, sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan sebagai pintu masuk.
Kendati demikian, ada beberapa pintu masuk yang ukuran tingginya hanya 50 cm dari permukaan tanah.
Jadi, ketika para wisatawan memasuki gua harus merundukkan badan sekitar 90 derajat akibat ukuran pintu masuknya yang terbatas.
Goa Batu Gelap ini merupakan gua alam dengan litologinya berupa batu gamping dan satuan batuan di dalamnya adalah Pamaluan Beds.
Sementara, di dinding-dinding goa ini terpampang stalagmit dan stalagtit yang terdapat di sungai bawah tanah yang melintasi area dalam gua Batu Gelap.
Begitu memasuki goa, para wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan indah dari dinding-dinding goa yang dihiasi stalagmit dan stalagtit.
Selain itu, pemandangan sungai bawah tanah juga tak kalah menakjubkan. Beberapa pengunjung biasanya memanfaatkan stalagmit ini sebagai tempat beristirahat, sambil menikmati gemercik aliran sungai dan sinar matahari yang masuk lewat celah goa.
Di sisi lain, rupanya Goa Batu Gelap ini memiliki mitos atau cerita legenda yang berkembang di masyarakat daerah sana.
Mitos yang tersebar di masyarakat, lokasi Goa Batu Gelap ini pada zaman dahulu merupakan tempat berpestanya warga selepas panen padi atau biasa di sebut Erau Benua.
Tetapi salah seorang warga bernama Gunam melakukan kesalahan karena menabuh gendang menggunakan ekor ikan pari yang didapat saat memancing dari Teluk Segunam.
Masyarakat meyakini, menggunakan ekor ikan pari sebagai alat tetabuhan akan mendatangkan petaka.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
10 Desain Dapur Cantik Sederhana di Rumah Kampung, Estetik dan Fungsional!
-
Akhir Pekan Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu, Jangan Sampai Terlewat!
-
8 Desain Rumah 6x8 Keren Biaya Murah, Cocok untuk Keluarga Muda!
-
Klaim Mudah! Panduan + 10 Link DANA Kaget Langsung Cair
-
5 Desain Kamar Mandi Anak Paling Ceria dan Aman, Bikin Si Kecil Betah Berlama-lama!