Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 22 November 2023 | 13:00 WIB
Proses evakuasi Harimau yang menerkam Suprianda (27) pada Minggu (19/11/2023) kemarin. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Kematian Suprianda yang diterkam harimau milik majikannya meninggalkan duka mendalam bagi sang istri. Suprianda meninggalkan 1 orang istri dengan 2 anak.

Istri Suprianda bernama Suwarni. Wanita malang itu berusia 26 tahun. Anak pertamanya perempuan umur 7 tahun dan anak kedua laki-laki berusia 1 tahun.

Bahkan saat ini, Suwarni tengah mengandung anak ketiganya bersama Suprianda. Suwarni mengatakan sang suami merupakan pribadi yang hangat dan tekun bekerja.

Suwarni mengaku, memiliki firasat sebelum sang suami meninggal dunia. Dia menjelaskan, pagi hari sebelum kejadian, Suprianda berubah menjadi lebih manja dan romantis dari biasanya.

Baca Juga: Pemuda 27 Tahun Tewas Usai Beri Makan Harimau Diduga Peliharaan Majikan di Samarinda

Tak hanya itu, Suprianda mendadak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Seperti, membersihkan seluruh area rumah hingga melipat rapi pakaian-pakaian yang ada.

Semua dilakukan Suprianda sendiri. Setelah itu, Suprianda katanya mendadak mencukur rambut anak laki-laki mereka.

"Katanya biar tambah gagah seperti dia," ucapnya dengan berkaca-kaca, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (22/11/2023).

Tak hanya itu, almarhum juga mengatakan hendak mengajak keluarganya berlibur di hari Sabtu (18/11/2023). Sebab kala itu sang suami mengaku mendapatkan rezeki nomplok.

"Katanya dapat uang di mobil. Pas mau dikembalikan ke bos Andre (pemilik harimau), kata bosnya bukan miliknya dan suami saya boleh ambil," bebernya.

Seharian penuh itu Suwarni dipenuhi rasa bahagia dengan kehangatan yang diberikan almarhum untuknya dan anak-anaknya. Hari pun berganti. Sabtu pagi dia membangunkan sang suami untuk segera mandi dan sarapan.

Niatnya di hari itu mereka akan mendatangi rumah keluarga yang akan melaksanakan acara pernikahan, Minggu (19/11/2023) pagi.

Namun sebelum itu, seperti biasa sang suami mampir di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, Kecamatan Samarinda Utara untuk memberi makan hewan peliharaan majikannya. Sepanjang perjalanan Suprianda menggelontorkan guyonan yang membuatnya tertawa ringan.

Setibanya di depan gerbang menuju kandang harimau yang berjarak 200 meter dari rumah inti, sang suami turun dan memintanya untuk menunggu bersama buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun.

"Tunggu di sini (di luar gerbang menuju kandang). Bapak tak akan lama," itulah kata-kata terakhir yang diterima Suwarni dari Suprianda sebelum hilang dari balik pintu kandang yang berisi harimau pada pukul 10.30 Wita.

Suprianda Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Diancam Majikan Kalau Tak Kasih Makan Hewan Peliharaan

Fakta lain ditemukan pasca tewasnya Suprianda setelah diterkam harimau di rumah majikannya, Sabtu (18/11/2023) kemarin. Hal itu disampaikan Hanifah (26), adik kandung Suprianda.

Dia mengatakan, selama satu tahun ini sang kakak harus memberi makan 2 hewan buas yang dipelihara majikannya.

"Kata kakak saya (Suprianda atau korban) ada dua macan. Satu besar (Harimau Sumatera) dan satu kecil (Macan Dahan)," jelas Hanifah, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (21/11/2023).

Setiap hari Suprianda katanya harus memberi makan dua satwa liar yang dilindungi tersebut. Waktu untuk memberi makan hewan di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, RT 11, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamata, Samarinda Utara tersebut adalah 10.00 Wita.

Selain dua macan itu Suprianda juga diberikan tugas memberi makan anjing-anjing ras yang lebih dulu dipelihara sang majikan.

Adik Suprianda mengeklaim, sang kakak tidak digaji untuk memberi makan harimau itu selama tiga tahun. Namun, Hanifah menyebut kakakya tetap menerima upah dari tempat dia bekerja di gymnasium milik majikannya itu.

"Tapi bosnya tidak percaya dan ngancam kakak bakal dipecat dari tempat gym kalau tidak mau (memberi makan hewan peliharaan). Sedangkan yang digaji kan dari tempat gym itu," kata Hanifah

Setiap hari dua macan tersebut harus diberi makan dua sampai tiga ekor ayam yang telah disiapkan oleh majikannya. Biasanya saat akan diberi makan hewan buas tersebut akan berperilaku agresif.

Hal itu membuat sang kakak ketakutan dan sudah meminta untuk berhenti memberi makan harimau dan macan. Permintaan itu disampaikan sebab korban mengaku sering nyaris diterkam oleh satwa liar tersebut.

Jasad Suprianda sendiri telah dimakamkan pada Sabtu malam atau di hari nahas itu juga. Ia dimakamkan di pekuburan Muslim Solong Durian, Samarinda Utara.

Load More