Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 19 April 2024 | 16:00 WIB
Kolase foto Rudy Mas'ud dan Andi Harun. [Ist]

SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyoroti pernyataan anggota DPR RI Rudy Mas’ud yang menyebut mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor kurang melobi pemerintah pusat terkait perbaikan jalan di Kaltim.

Padahal, orang nomor satu di Samarinda tersebut, persoalan itu seharusnya menjadi tanggung jawab bersama dan tidak seharusnya sampai menyerang personal.

"Saya lihat itu ada kandidat komentari calon lain, mantan Gubernur tidak pandai lobi katanya, harus dilihat lah yang kita tuju itu apa? ini persoalan daerah, ngapain nyalahin orang lain," ungkapnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Jumat (19/04/2024).

Ia juga menyayangkan, kemampuan politik kandidat yang menyindir Isran Noor sangat kurang. Artinya, tidak melek politik karena berusaha menjatuhkan orang lain.

Baca Juga: Bawaslu Kaltim Persiap Pengawasan Tahapan Pilkada Serentak

"Pak Isran itu jadi tokoh yang lobinya oke, harusnya sebagai politisi harus cerdas, jalan ‘kan ada lintas kabupaten, kota, itu lintas apa dulu, jangan enak main salahkan pemerintah," kata Andi.

Andi Harun mengakui memang tidak mudah untuk membangun keyakinan masyarakat. Namun bukan berarti sebagai calon kandidat yang akan berkontestasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 justru membicarakan kemampuan kandidat lainnya untuk menggaet kepercayaan publik.

"Ngapain pertentangkan orang lain, harusnya tentang gagasan masa depan samarinda, Balikpapan dll terwujud kaltim yang strategis di IKN," ucapnya.

Lanjutnya, seharusnya sebagai calon yang akan bersaing di event Pilgub 2024 ini calon kandidat harus menonjolkan gagasan briliannya. Sebab dalam berpolitik harus bisa menilai dan melihat gagasan yang disuarakan oleh beberapa calon, agar rakyat tidak menjadi korban pertaruhan.

"Jadi lihat gagasan, kalau miskin ide, miskin gagasan maka tidak ada efek untuk 5 tahun ke depan, yang punya uang, punya kepopuleran kalau tidak punya gagasan, jangan maju," tegasnya.

Baca Juga: Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ingin Maju Pilkada? KPU Kaltim Tunggu Juknis

Sebelumnya, ramai pernyataan Rudy Mas'ud terkait lambatnya perbaikan ruas jalan di Kaltim. Rudy pun menyebut jika hal tersebut karena kurangnya lobi dari Pemprov Kaltim ke Pemerintah Pusat.

"Masalah jalan negara di Kaltim yang rusak parah sejak 15 tahun lalu. Itu bisa jadi karena tidak pernah dilaporkan langsung oleh Gubernur Kaltim ke Menteri PUPR, sehingga Menteri PUPR tidak pernah mendengar atau mengetahui langsung kondisi jalan negara di Kaltim ini," kata Rudy Mas'ud kepada wartawan dalam acara silaturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah di Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Jumat (12/04/2024) lalu.

Politisi Partai Golkar ini menyebut, seharusnya Isran Noor yang kala itu sebagai Gubernur Kaltim perlu melaporkan langsung kondisi infrastruktur jalan nasional di Benua Etam kepada pemerintah pusat melalui kementerian PUPR.

Karena semuanya itu untuk kepentingan masyarakat Kaltim, apalagi bicara soal infrastruktur jalan yang merupakan salah satu kebutuhan vital masyarakat Kaltim.

"Bisa jadi karena faktor gengsi, sehingga gubernur Kaltim selama ini tidak melapor langsung ke Kementerian, atau tidak punya kemampuan melobi, bisa juga karena tidak pernah membangun konektivitas dengan menteri PUPR," ujar Rudy Mas'ud yang juga bakal Calon Gubernur Kaltim Periode 2024-2029.

Load More