Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 06 Mei 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi Belanda di Samarinda. [Ist]

Puncak dari kegiatan perjuangan rakyat itu ialah terjadinya perebutan tangsi militer di Sanga-sanga.

Akhirnya, barisan rakyat pun berhasil menduduki tangsi militer dan tangsi polisi selama tiga hari.

Setelah terjadi pertemuran yang sengit dengan tentara Belanda yang dikirim dari Samarinda dan Balikpapan, barisan pejuang mengundurkan diri pada tanggal 29 Januari 1947.

Korban Tewas Akibat Perang

Baca Juga: Cumi Asin Formalin Beredar di Samarinda, Disperindagkop dan UKM Kaltim Lakukan Penertiban

Dalam pertempuran itu 70 orang pejuang dan rakyat gugur dan 30 orang luka-luka. Di pihak Belanda tiga orang tentara, satu orang komandan polisi dan satu orang agen polisi tewas.

Dari 15 orang anggota KNIL yang memihak kaum pejuang, terdapat enam orang tewas, lima orang hilang dan empat orang ditahan.

Sementara 14 orang lainnya yang tersangka ikut kaum pejuang masih dalam pencarian.

Kontributor : Maliana

Baca Juga: Transformasi Digital Hantarkan BRI Raih 2 Award Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Load More