SuaraKaltim.id - DPRD Samarinda mengusulkan jika Gedung Plaza 21 lebih baik dijadikan untuk pendapatan sektor parkir ketimbang menjadi Hotel Bintang Tiga.
Sebelumnya, gedung yang berlokasi di kawasan Jalan Niaga Utara Kota Samarinda telah lama terbengkalai. Namun, atas inisiatif Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, gedung tersebut telah dijadikan kantong parkir bagi pengunjung Citra Niaga Samarinda.
Dari informasi yang didapat, ada investor yang melirik gedung Plaza 21 untuk dijadikan sebuah hotel di sana. Mereka ingin bekerja sama dengan Pemkot Samarinda, untuk mendapatkan keuntungan bersama.
Kepala Bagian (Kabag) Kerja sama Sekretariat Kota Samarinda, Idfi Septiani mengatakan, pembahasan mengenai kerja sama itu rupanya masih dalam tahap pembahasan.
“Memang sejak awal pembahasan pemanfaatannya dari gedung Plaza 21 untuk perhotelan dan kami juga telah pegang KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik)-nya, kisaran Rp 40-50 miliar,” jelasnya, disadur kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (09/05/2024).
Mengenai hal itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar menyatakan jika rencana pemkot untuk menjadikan gedung Plaza 21 menjadi sebuah hotel, dinilai kurang efektif. Ia menilai, gedung itu harusnya tetap dijadikan pendapatan sektor parkir saja.
“Kawasan situ banyak perkantoran dan mall, kenapa tidak di situ dijadikan tempat parkir saja, mending Plaza 21 dijadikan kantong parkir,” ucapnya.
Anhar merasa pesimis, ditakutkan kejadian serupa akan terjadi seperti Hotel Atlit Samarinda yang dikelola oleh Pemprov Kaltim. Bahkan, hotel tersebut saat ini tidak beroperasi atau mangkrak.
“Selama ini hotel yang dikelola oleh daerah itu jarang ada yang berhasil. Kalau hotel kan tidak bisa memaksakan orang untuk menginap, kalau kantong parkir kan harus parkir disana," tuturnya.
Baca Juga: Pernah Sabotase Gudang Belanda, Begini Kilas Balik Perjuangan Rakyat Samarinda Setelah Merdeka
"Misalnya, kalau orang tidak mau parkir di sana supaya jalanan di kawasan sana tertib, bisa digembosi saja bannya, masyarakat akan patuh, PAD bisa masuk. Kalau menginap, beda lagi ceritanya,” tambah Anhar.
Ia menyarankan agar Pemkot Samarinda bisa lebih fokus lagi pada pengembangan tempat parkir, menghitung kapasitas parkir yang muat untuk di tampung, dan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkiran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Berikut 5 Link Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Hari Ini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan