Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 06 Mei 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi Belanda di Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Samarinda menjadi salah satu kota di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi saksi bagaimana kisah perjuangan rakyatnya untuk mempertahankan kemerdekaan. Kisah itu patut diceritakan terus menerus.

Setelah dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945 pasca kekalahan Jepang kepada Sekutu, Belanda rupanya kembali datang untuk menguasai Tanah Air kembali.

Termasuk di Kota Samarinda, Belanda kembali datang dengan menumpang pasukan sekutu yang memiliki tugas untuk melucuti tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia.

Lantas bagaimana cerita perjuangan rakyat Samarinda untuk mempertahankan tanahnya? berikut penjelasan singkatnya:

Baca Juga: Cumi Asin Formalin Beredar di Samarinda, Disperindagkop dan UKM Kaltim Lakukan Penertiban

Mulai Membuat Barisan Perjuangan

Setelah tentara sekutu melucuti senjata tentara Jepang, barulah rakyat tahu bahwa Jepang sudah kalah perang.

Pada waktu itu, rakyat Samarinda mengetahui bahwa Soekamo-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah mendengar berita proklamasi itu, tokoh-tokoh pergerakan segera berunding untuk mengadakan kegiatan dalam mempertahankan kemerdekaan.

Ada berbagai pergerakan yang diinisiasi berbagai tokoh di Samarinda seperti badan bernama Panitia Persiapan Penyambutan Kemerdekaan Republik Indonesia (P3KRI) yang diketuai oleh dr. Soewadji Prawirohardjo.

Baca Juga: Transformasi Digital Hantarkan BRI Raih 2 Award Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Ada juga badan oleh pemuda-pemuda di Samarinda yang bernama "Penjaga Keamanan Rakyat" dengan tujuan "Mempertahankan dan Mewujudkan Isi Proklamasi l7 Agustus 1945".

Load More