SuaraKaltim.id - Museum batu bara di Jalan Kamar Bola, RT.19, Teluk Bayur sudah selesai direnovasi akhir November 2023 lalu. Namun bangunan bergaya klasik itu hingga sekarang belum dimanfaatkan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ilyas Natsir mengaku, langkah awal yang telah dilakukan adalah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan batu bara. Itu dimaksudkan agar perusahaan-perusahaan tersebut turut membantu merancang miniature alat produksi.
Selain itu, katanya, perlu ada sejumlah batubara berkalori rendah dan tinggu untuk dipamerkan di museum. Rencana yang sedemikian matang itu, diperlukan Disbudpar agar wisata tersebut selain sebagai situs sejarah juga sarana edukasi wisatawan.
“Ini sudah masuk ke tahapan pembahasan ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar Teluk Bayur,” ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (10/05/2024).
Baca Juga: Komplotan Curanmor Berau Diringkus! 3 Pelaku Dibekuk, 21 Motor Curian Diamankan!
Hanya saja terkait kapan eksekusi di lapangan, eks, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung itu belum dapat membocorkan ke publik. Sebab terkait komunikasi ke perusahaan batu bara juga masih berlangsung.
“Harapan kami secepatnya, lebih cepat lebih baik, tentu kita akan kembali mengajukan anggaran untuk sejumlah miniatur dan pameran di dalam museum,” timpalnya.
Mengetahui jika pemanfaatan bangunan peninggalan zaman kolonial itu akan segera dilanjutkan, Anggota DPRD Berau, Sri Kumala Sari menginginkan agar segera ditindaklanjuti mengingat sudah dua kali renovasi dengan anggaran mencapai 1,8 Miliar.
Dirinya sangat mendukung rencana Disbudpar, apalagi dikatakan anggota fraksi Golkar itu, dirinya sangat siap apabila harus berjuang dalam mengusulkan anggaran terkait pemanfaatan museum di kecamatan yang dijuluki sebagai kota tua itu.
“Kami sangat support dan sangat siap, apalagi saya orang asli kelahiran Teluk Bayur tentu sangat antusias menyambut ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Naureen Mini Garden: Bukti Kreativitas Mengubah Bekas Tambang Menjadi Taman Wisata Menawan
Terkait lambannya pemanfaat alihfungsi gedung, dari gedung tua yang terbengkalai menjadi museum Sari beranggapan bahwa bisa jadi kondisi itu lantaran hal-hal yang menjadi hambatan dinas, seperti diantaranya komunikasi antar internal yang belum sinkron.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Transformasi Desa di Kaki Gunung Merapi: Pariwisata Alam dan Agrikultur Jadi Andalan
-
Saldo DANA Kaget Rp 404 Ribu Cair Siang Ini! Gak Perlu Kerja, Cukup Klik Link
-
Cek 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Auto Ditransfer ke Dompet Digitalmu
-
Minggu Ceria, Buka 3 Link DANA Kaget Hari Ini buat Traktir Keluarga
-
Kumpulan 8 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Saldo Gratis Sebelum Terlambat!