SuaraKaltim.id - Astati, Pemilik warung kelontong di RT 18 Kelurahan Api-Api menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum agen penyalur gas LPG.
Astatik mengaku kejadian ini sudah berlangsung selama 1 bulan. Dimana 38 tabung gas subsidinya raib dibawa oleh oknum agen penyalur.
Padahal agen penyalur itu sudah berlangganan lebih dari 1 tahun dengan dirinya beserta 49 warung lainnya. Sampai saat ini pun tabung yang dibawanya tidak pernah kembali.
Bahkan nomor ponsel agen tidak lagi aktif dan pelaku juga sudah kabur entah kemana. Kerugian pun mencapai Rp9 juta.
"Saya sudah setor uangnya senilai Rp988 ribu. Ternyata sampai sekarang gas tidak ada diantar," ucap Astatik, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (07/06/2024).
Beberapa waktu lalu atas kejadian ini suaminya resmi melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Untuk meyakini banyaknya korban suaminya berkeliling meminta tanda tangan dukungan sesama korban.
Lokasi pedagang lain yang jadi korban ada beberapa tempat. Diantaranya Tanjung Laut, Jalan Parikesit, Jalan DI Pandjaitan, hingga Loktuan. Bersarkan hasil penelusurannya, korban berjumlah 50 pedagang lebih. Ini berarti ratusan tabung gas dibawa kabur oknum agen penyalur.
"Dia ambil awal bulan Mei terus pertengahan tanggal 15 udah hilang kontak. Kemarin suami saya ambil tanda tangan korban untuk segera ditelusuri," sambungnya.
Untuk bisa tetap berjualan Astari pun harus merogoh kocek lagi untuk membeli 20 tabung gas baru. Dia meminta agar pihak polisi biar cepat menemukan pelaku.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi Kaltim Sebut Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Akibat Distribusi Tak Tepat
"Harus beli lagi kemarin 20 tabung. Kan jadinya rugi," pungkasnya.
Klik Kaltim berupaya mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Hari Supranoto namun belum mendapatkan respon.
Berita Terkait
-
Kekayaan Hasto Kristiyanto yang Samakan Jokowi dengan Pedagang Kaki Lima
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
-
Viral Pedagang Ayam Ditagih Pajak Rp500 Juta, Kinerja Petugas Pajak Tuai Kritikan
-
Mama-Mama Papua Buka Suara: Pasar Baru Bukan Solusi, Kami Minta Pasar Boswesen Dibangun
-
Harapan dari Pedagang Mikro kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
-
Hadir di Kampanye Akbar Rudy-Seno, Hetifah Beri Imbauan: Pastikan Hadir di TPS
-
Sugianto Panala Putra Jawab Tuduhan Nadalsyah: Semua Itu Kebohongan
-
Bawaslu Barito Utara Nyatakan Tidak Ada Unsur Fitnah dalam Kampanye Sugianto Panala Putra
-
ITB dan OIKN Kembangkan Potensi Kreatif Gen Z di PPU dengan Workshop Konten Digital