SuaraKaltim.id - Kabar gembira bagi para pekerja di Samarinda. Kini, memiliki rumah impian menjadi lebih mudah dengan program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Pembiayaan Perumahan dari BPJS Ketenagakerjaan. Program MLT ini memungkinkan peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan uang muka, KPR, dan renovasi rumah.
Menurut Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Samarinda, Agus Dwi Fitriyanto MLT itu diberikan kepada peserta ketenagakerjaan dengan syarat yang ditentukan. Hal itu ia sampaikan belum lama ini.
"Karena, dananya diambil dari keuntungan Jaminan Hari Tua yang akan dikembalikan kepada peserta,” ucapnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Jumat (21/06/2024).
Aturan MLT tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun 2016. Peraturan tersebut mengatur tentang tata cara pembelian, persyaratan, dan jenis manfaat layanan tambahan.
Baca Juga: Sakit Hati Dipicu Tuduhan Narkoba, Menantu Coba Bunuh Kakek Lansia di Samarinda
Tujuan dari MLT sendiri untuk memberikan kemudahan dan kepastian dalam memiliki rumah, mendukung pemerintah dalam menyukseskan program ‘sejuta rumah’, meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja, serta menjaga pekerja/butuh untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial secara berkelanjutan.
“Program ini kemanfaatannya ada tiga. yang pertama untuk fasilitas pembiayaan uang muka perumahan yang kedua fasilitas untuk pembiayaan KPR yang ketiga fasilitas untuk renovasi rumah,” katanya.
MLT sendiri baru dapat diakses oleh peserta setelah satu tahun mengikuti beberapa program yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri memiliki 5 program yang ditawarkan untuk peserta. Yakni, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) termasuk MLT.
Persyaratannya, yakni;
Baca Juga: Polresta Samarinda Jamin Keamanan Penghitungan Ulang Suara DPR RI
- 1 tahun terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
- Perusahaan tertib administrasi dan iuran
- Tidak PDS upah, TK dan program
- Belum memiliki rumah (Rumah Pertama)*)
- Memenuhi syarat dan ketentuan Bank/OJK
Persyaratan ini dikecualikan PRP, peserta yang sudah memiliki rumah.
“Jadi kalau sudah memiliki rumah sendiri maka tidak bisa mengambil fasilitas uang muka KPR itu. Tapi, kalau dia belum memiliki rumah sendiri, maka dia bisa menggunakan fasilitas di KPR dan uang muka Perumahan nah, berapa rupiah nominalnya sebenarnya semuanya itu bisa diakses melalui aplikasi JMO,” jelasnya.
Pembiayaan KPR ini bertujuan agar peserta BPJS Ketenagakerjaan mampu memiliki rumah tapak/rumah susun yang sehat layak dan terjangkau. Yang memiliki kriteria:
- Pinjaman untuk rumah tapak atau rumah susun
- KPR maksimal adalah Rp 500 juta rupiah
- Jangka waktu kredit maksimal 30 tahun
- Termasuk Pengalihan KPR Umum menjadi KPR MLT (Overkredit).
Untuk prosedur pengajuan sendiri, peserta mengajukan kredit ke kantor cabang penyalur KPR BPJS Ketenagakerjaan sehingga bank penyalur akan melakukan verifikasi awal lewat Sistem Layanan Informasi Keuangan-Otoritas Jasa Keuangan (SLIK-OJK).
Jika sudah terverifikasi dan lolos, bank penyalur dan fotokopi kartu peserta kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan akan memeriksa lagi kepesertaan agar sesuai syarat pengajuan KPR
BPJS Ketenagakerjaan juga mengirim formulir persetujuan pada kantor cabang bank penyalur. Bank penyalur akan merealisasikan kredit. Sebagai catatan, pengajuan KPR ini hanya berlaku satu kali.
“Kalau dulu, orang bolak-balik ngurus administrasinya. Nah sekarang udah putuskan kalau di BTN itu akan ngecek dulu kelayakannya kalau dia layak pasti diajuin ke kita. Tapi kalau ternyata enggak layak ya langsung ditolak di sana,” tuturnya.
Program MLT yang ditawarkan ini sebagai satu diantara solusi bagi pekerja yang memiliki gaji dibawah Rp 8 juta rupiah. Ia berharap, peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat lebih mengetahui dan dapat menggunakan layanan yang sudah ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan dalam mempermudah pekerja untuk memiliki rumah.
Berita Terkait
-
Seberapa Kaya Inul Daratista? Enteng Kasih Gaji Menjanjikan dan Bonus Umrah untuk ART
-
5 Rekomendasi Website Lelang Rumah dan Kendaraan Online
-
21 Tahun Terkatung-katung, Tokoh Lintas Agama Ikut Desak Pengesahan RUU PPRT Demi Keadilan Sosial
-
Ulasan Buku 'Rumah Tangga itu Rumit, kalau Sederhana ya Rumah Makan'
-
Menteri Ara Sebut Prabowo Ingin Rumah Subsidi Berkualitas, Ini Kata SIG
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?