SuaraKaltim.id - Angka Kemiskinan di Kalimantan Timur (Kaltim) menduduki peringkat 7 terendah se-Nasional di 2024 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim membeberkan, persentase penduduk miskin di tahun ini, sebesar 5,78 persen.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana Nababan pada Senin (01/07/2024).
"Jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2024 mencapai 221,34 ribu orang, jadi ada penurunan sekitar 9,73 ribu orang jika dibandingkan pada tahun lalu," ungkap Yusniar, disadur dari KaltimToday.co--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.
Yusniar merincikan, berdasarkan daerah tempat tinggal, khususnya perkotaan dan perdesaan, ditemukan juga adanya penurunan persentase kemiskinan pada 2024.
Pihaknya mencatat, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 3,99 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 5,74 ribu orang.
"Untuk daerah perkotaan, persentase kemiskinannya menurun sebanyak 0,21 poin persen menjadi 4,47 persen. Kemudian untuk pedesaan, turun 0,52 poin persen menjadi 8,76 persen," paparnya.
Lalu, ia mengatakan presentase penduduk miskin di Kaltim pada 2024 masih di bawah rata-rata nasional, di mana angka kemiskinan nasional yakni 9,03 persen, dan Kaltim sendiri 5,78 persen.
"Kami berada di posisi 7 terendah, dan peringkat terendah pertama yaitu Bali sebesar 4,00 persen, dan yang tertinggi adalah Papua Pegunungan sebesar 32,97 persen," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 833.955,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2023, Garis Kemiskinan naik sebesar 5,54 persen, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 590.571,- (70,82 persen), dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 243.384,- (29,18 persen).
Baca Juga: Tarif Taksi Online Kaltim-Sulsel Naik, Driver Menjerit, Penumpang Menjauh
"Jika dilihat, tentu ada hal positif karena adany penurunan persentase kemiskinan, yang tahun lalu sebesar 6,11 persen, tahun 2024 turun menjadi 5,78 persen. Meskipun turun, tapi masih menyisakan PR juga bagi pemerintah kedepannya," kata Yusniar.
"Yang menjadi fokus adalah P1 dan P2 nya di Kaltim itu meningkat. P1 itu sederhananya, biaya yang harus dikeluarkan pemerintah, untuk menurunkan angka kemiskinan, itu semakin mahal," tambahnya.
Sebagai informasi, pada periode Maret 2023 - Maret 2024, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2024 sebesar 0,799, naik dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 0,771. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari 0,140 menjadi 0,154.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga