Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
Pengerjaan kembaran bentang pendek Jembatan Pulau Balang di PPU, sebagai salah satu pendukung pelaksanaan upacara kemerdekaan ke-79 di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024 [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Jembatan Pulau Balang menjadi salah satu jembatan yang disorot setelah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dikebut pengerjaannya.

Jembatan Pulau Balang sendiri merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Jembatan yang melintasi Teluk Balikpapan ini disebut memiliki panjang sekitar 1.750 meter dan menjadikannya jembatan kedua terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu.

Jembatan ini dibangun dalam dua bentang, yakni bentang pendek sepanjang 500 meter, dari Kabupaten Penajam Paser Utara ke Pulau Balang.

Baca Juga: DPRD Balikpapan Dukung Proyek Desalinasi Air Laut, Solusi Krisis Air Baku?

Lantas bagaimana perkembangan pembangunannya saat ini?

Seperti diketahui, pembangunan duplikasi bentang pendek Pulau Balang ini sudah mencapai sekira 71 persen pada Februari 2024 lalu.

Kala itu, duplikasi bentang pendek Jembatan Pulau Balang ditargetkan rampung pada Agustus 2024.

Adapun alasan penduplikasian bentang pendek Jembatan Pulau Balang ini adalah karena jembatan yang ada saat ini belum mampu menampung arus lalu lintas saat IKN sudah terbangun.

Jadi, duplikasi bentang pendek ini dirancang juga sama persis dengan bentang pendek Jembatan Pulau Balang, yakni 470 meter yang telah rampung dibangun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2015 silam.

Baca Juga: Pilihan Hunian Baru Menanti Warga Terdampak IKN di Sepaku, Rumah Tapak atau Rusun?

Nantinya, melalui adanya jembatan ini, pengendara yang melintas dapat mempersingkat waktu tempuh.

Awalnya, jalur Balikpapan ke PPU bisa mencapai 5 jam dengan jalur laut, kini bisa menjadi 1 jam saja dengan jalur darat.

Seperti diketahui, jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten PPU ini menjadi jalur utama angkutan logistik dan salah satu akses menuju Ibu Kota Nusantara.

Jadi, adanya jembatan ini  jarak tempuh yang semula harus memutar dan membutuhkan waktu 4 jam sejauh 80 km, bisa menjadi lebih pendek yakni sekitar 30 km dengan waktu satu jam.

Kontributor : Maliana

Load More