Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 11:29 WIB
Pemantauan dan evaluasi transparansi terumbu karang di Marangkayu, Kukar. [Ist]

Muchlis juga tak menemukan ceceran batu bara di sekitar konveyor hingga ke lokasi vessel menerima muatan batu bara. Ia mengklaim, kondisi terumbu karang juga sehat dengan ditemukannya ikan indikator karang.

“Untuk memperkuat survey kita bahkan menjelajahi beberapa titik terumbu karang di luar kawasan perusahaan. Hasilnya sama,” ucapnya.

Jenis dan hamparan padang lamun di sekitar trestle conveyor. [Ist]

Ada 12 titik terumbu karang yang berhasil diidentifikasi dengan luasan berbeda. Dari jumlah tersebut, 6 titik berada di kawasan perusahaan, sisanya berada di luar pada bagian Selatan.

Ia mengaku, 1 titik terumbu karang berada persis di bawah konveyor. Dua titik lainnya, bersisian dengan konveyor yang sangat panjang itu.

Baca Juga: Polisi Selidiki Aktivitas Tambang Batu Bara Ilegal di Kilometer 26, Patroli Malam Ditingkatkan

“Berdasarkan hasil visual di lapangan terdapat beberapa jenis karang keras dengan bentuk pertumbuhan karang seperti bentuk padat yang termasuk dalam genus gonipora, dicirikan dengan bentuk polip yang panjang dan memiliki warna berbeda-beda yang sering disebut sebagai koral pot bunga. Terdapat pula salah satu soft coral jenis dari genus sinularia,” kata Muchlis menjabarkan.

Meski dalam kondisi baik, untuk melihat kondisi terumbu karang secara lebih jernih memang membutuhkan waktu yang tepat. Ia menyatakan, pasang surut air laut mempengaruhi kekeruhan.

Temuan Muchlis lainnya adalah padang lamun. Dari hasil survei, ia dan kawan-kawan berhasil menemukan padang lamun di 5 titik. Sebanyak 3 titik berada di kawasan shiploader, sisanya berada di luar sebagai bagian dari daya dukung kawasan.

“Keberadaan Padang Lamun (Sea Grass) tersebar hampir di seluruh daerah pasang surut kawasan pesisir operasional PT. IMM. Terlihat Padang Lamun tumbuh pada berbagai kondisi yang berbeda. Berdasar hasil identifikasi awal jenis lamun pada seluruh titik survey yang terlihat adalah dari genus Cymodocea, Enhalus, Halophila, Shryngodium dan Thalassia,” papar Muchlis.

Kemudian, peneliti kelautan ini juga menemukan kawasan mangrove yang cukup terjaga di wilayah tersebut. Hutan mangrove ini bersebelahan dengan stok pile batu bara, namun tumbuh subur dengan baik.

Baca Juga: Ekskavator Beroperasi di Malam Hari: Bukti Baru Tambang Batu Bara Ilegal di Kilometer 26

Load More