SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, mengingatkan warga terhadap dampak pasang laut antara 2,7 meter hingga 2,9 meter. Peringatan tersebut disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida.
Pasang laut tersebut katanya, dapat mengganggu aktivitas warga yang memiliki tambak. Diyan juga memberitahukan periode pasang laut itu kapan terjadi.
"Pasang laut di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) antara 2,7-2,8 meter pada dasaraian 2 September atau dalam periode 11-20 September 2024."
"Untuk itu, warga yang bermukim di pesisir Kaltim diminta untuk waspada karena dampak pasang laut, antara lain dapat mengganggu aktivitas penambak maupun aktivitas lain baik ekonomi maupun sosial, termasuk bisa membahayakan anak-anak yang berenang di pantai," katanya, disadur dari ANTARA, Kamis (12/09/2024).
Baca Juga: Isu Putra Daerah dalam Pilgub Kaltim: Rudy Mas'ud dan Seno Aji Bicara Soal Prioritas Pembangunan
Adapun rincian berdasarkan prakiraan pasang surut di Perairan Kaltim periode 11-20 September adalah untuk Perairan Balikpapan akan ada pasang tertinggi pada 19 dan 20 September dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 19:00 dan 20:00 Wita.
Sedangkan surut terendah diperkirakan 0,1 meter yang terjadi pada 19 dan 20 September pada pukul 13:00 Wita.
"Di Perairan Balikpapan ini terdapat tiga daerah yang terpengaruh oleh pasang surut laut setempat, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser," ucapnya.
Di tiga wilayah ini banyak warga yang memiliki tambak, baik tambak untuk budi daya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut.
Ketika terjadi pasang tinggi, dikhawatirkan air laut dapat meluap ke tambak warga yang mungkin menghanyutkan budi daya mereka yang bisa membuat rugi petambak, sehingga adanya peringatan ini, maka petambak bisa melakukan antisipasi.
Baca Juga: Bawaslu Kaltim Ajak Generasi Milenial dan Z Lawan Hoaks dan Politik Uang Jelang Pilkada 2024
"Selain itu, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga dekat pantai," sebutnya.
Bukan hanya warga yang bermukim di pesisir Balikpapan dan sekitarnya saja yang diimbau waspada, tetapi juga sejumlah kawasan pesisir lain yang tersebar di Kaltim.
Antara lain di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, yakni pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 20 September dengan ketinggian 2,8 meter pukul 21:00 dan 22:00 Wita, prakiraan surut terendah 0,0 meter pada 19 dan 20 September pukul 03:00 dan 04:00 Wita.
"Sedangkan di Muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), pasang tertinggi pada 19 dan 20 September dengan ketinggian 2,7 meter, pukul 07:00 dan 20:00 Wita, surut terendah 0,2 meter pada 19 dan 20 September pukul 01:00, 02:00, 13:00, dan 14:00 Wita," ujarnya.
Berita Terkait
-
Perbedaan El Nino dan La Nina: Siapa yang Bikin Angin Kencang Melanda Indonesia?
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tambah Jadi 10 Orang, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
-
Konser VR Pertama di Bioskop Indonesia: Sensasi Berbeda Berada Lebih Dekat dengan TXT!
-
Aktivitas Fisik Dapat Kurangi Risiko Stroke
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
-
Anak Buah Pimpinan MPR Dikabarkan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia
-
Derbi Indonesia! Duel Samuel Silalahi vs Julian Oerip di UEFA Youth League
-
Buku Gibran The Next President Bikin Geger Publik, Said Didu: Ini Keinginan yang Sedang Dipersiapkan
Terkini
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD
-
Beasiswa dan Sertifikasi, Program Isran Noor Dapatkan Respon Positif dari Gen Z
-
Inovasi Pertanian di Kutim Dinilai Krusial untuk Pasokan Pangan IKN
-
Akmal Malik Usulkan Wisata Eksklusif di Maratua, Lindungi Ekosistem Kakaban dan Ubur-Ubur